Reproduksi manusia yang normal melibatkan interaksi antara berbagai hormon dan organ, yang diatur oleh hipotalamus.
Pada pria dan wanita, hipotalamus menghasilkan hormon yang disebut releasing factors (RH).
Guyton and Hall: Texbook of Medical Physiology.11 th.Elsevier Saunders Inc, 2006
W.F.Ganong, edisi 22 Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, 2008
William F.Ganong: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 20.(2002)
Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
RH berjalan ke hipofisa (sebuah kelenjar yang terletak di bawah hipotalamus) dan merangsang hipofisa untuk melepaskan hormon lainnya, seperti Gonadotropin releasing hormone (dihasilkan oleh hipotalamus) yang akan merangsang hipofisa untuk menghasilkan luteinizing hormone (LH) dan Folicel Stimulating Hormone (FSH).
LH dan FSH merangsang pematangan kelenjar reproduktif dan pelepasan hormon seksual.
Ovarium pada wanita melepaskan estrogen.
Estrogen dihasilkan olehovarium.
Estrogen adalah hormon yang paling penting untuk reproduksi, dan banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol.
Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita, termasuk pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan, dll.
Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
Progesterone diproduksi oleh korpus luteum.
Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot.
Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.
Gonadotropin Releasing Hormone (GNRH) merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus.
GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hipofisis.
Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
Folikel stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dinamakan gonadotropin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH.
FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel.
Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur.
Pubertas adalah masa awal pematangan seksual, yaitu suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal dan seksual serta mampu mangadakan proses reproduksi.
Siklus menstruasi terbagi menjadi 3 fase: Fase Folikuler, Fase Ovulatoir, dan Fase Postovulatoir.
Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Fase Folikuler dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi), dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur.
Fase Ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur, sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Peningkatan kadar LH dan FSH dapat menyebabkan: pematangan payudara, ovarium, rahim dan vagina, dimulainya siklus menstruasi pada wanita, timbulnya ciri-ciri seksual sekunder (misalnya rambut kemaluan dan rambut ketiak).
Awal masa pubertas, kadar kedua hormon (LH dan FSH) meningkat, sehingga merangsang pembentukan hormon seksual.
Menstruasi yang pertama kali disebut menarke paling sering terjadi pada wanita usia 11 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 tahun atau 16 tahun.
Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke sampai menopause.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan.
Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai.
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
Mittelschmerz adalah nyeri tumpul pada perut bagian bawah yang terjadi saat ovulasi.
Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.