Plantae

Cards (82)

  • Tumbuhan lumut termasuk Kingdom Plantae dan Divisi Bryophyta
  • Lumut dikelompokkan ke dalam tumbuhan Kormofita karena sebagian lumut telah dapat dibedakan atas akar, batang dan daun, walaupun akarya berupa akar rizoid
  • Lumut dikelompokkan ke dalam tumbuhan Talofita karena ada yang belum dapat dibedakan antara batang dan daun sehingga lumut merupakan tumbuhan peralihan dari Talofita ke Kormofita
  • Lumut dapat hidup di berbagai tempat seperti di tanah lembab, tembok, pohon, daerah kutub
  • Lumut merupakan tumbuhan kosmopolit karena mempunyai penyebaran yang luas
  • Akar lumut (rizoid) terdiri dari sederetan sel-sel parenkim, tidak memiliki berkas pengangkut. Fungsinya untuk melekat pada substrat, menyerap dan mengangkut air dan garam mineral
  • Daun lumut mempunyai tulang tengah yang terdiri dari satu atau beberapa lapis sel, tidak mempunyai daging daun (mesofil)
  • Lumut mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara fase vegetatif (fase sporofit) dengan fase generatif (fase gametofit)
  • Pergiliran keturunan gametofit lebih menonjol dari pada sporofit
  • Menurut letak gametangia, lumut dapat dibedakan atas:
    • Lumut berumah satu yaitu bila dijumpai anteridium dan arkegonium dalam satu individu
    • Lumut berumah dua yaitu bila dijumpai anteridium atau arkegonium pisah satu jantan satu betina
  • Klasifikasi lumut:
    • Lumut Hati (Hepaticopsida)
    • Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
    • Lumut Sejati (Bryopsida)
  • Lumut Hati:
    • Hidup menempel di permukaan tanah yang lembab atau terapung di atas air
    • Contoh: Ricciocarpus natans, hidup terapung di atas air, tubuh berupa talus. Marchantia, hidup menempel di permukaan tanah, pohon yang lembab, tubuh berupa talus, reproduksi vegetatif dengan membentuk gemma (kuncup), reproduksi generatif dengan membentuk gamet
  • Lumut Tanduk:
    • Hidup di tempat yang basah seperti tepi sungai, danau, atau sepanjang selokan
    • Contoh: Anthoceros
  • Lumut Sejati / lumut daun:
    • Hidup di tanah, tembok dan tempat-tempat yang terbuka
    • Mempunyai batang tegak, bercabang-cabang dan berdaun kecil-kecil seperti rumput pendek dan ada yang seperti beludru hijau
    • Contoh: Polytricum, Sphagnum
  • Tumbuhan Jumut bersama lumut kerak (Lichenes) merupakan vegetasi perintis
  • Tumbuhan lumut di hutan dapat mencegah erosi, menyerap air hujan dan salju untuk mencegah banjir dan kekeringan
  • Marchantia polymorpha dapat dijadikan obat hepatitis (radang hati)
  • Sphagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut yang dapat digunakan sebagai pupuk, bahan pembalut, dan pengganti kapas
  • Tumbuhan paku dikelompokkan ke dalam tumbuhan kormofita karena memiliki akar, batang, dan daun sejati
  • Ada tumbuhan paku yang hidup di air (hidrofit), di tempat lembab (higrofit), menempel pada tumbuhan lain (epifit), dan ada yang hidup pada sisa-sisa tumbuhan lain atau sampah (saprofit)
  • Mempunyai akar, batang, dan daun sejati
  • Mempunyai berkas pengangkut xilem dan floem yang tersusun konsentris
  • Akar berupa akar serabut yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra)
  • Batang bercabang-cabang, umumnya berupa akar tongkat (rizoma) yang tumbuh mendatar di bawah permukaan tanah
  • Daun berwarna hijau, ada yang berukuran kecil (mikrofil) dan besar (makrofil), serta berfungsi sebagai daun tropofil untuk fotosintesis dan daun sporofil untuk menghasilkan spora
  • Tumbuhan paku mengalami metagenesis dengan pergantian keturunan sporofit lebih menonjol daripada gametofit
  • Tumbuhan paku dibedakan berdasarkan jenis spora yang dihasilkan menjadi paku homospora/isospora, paku heterospora/anisospora, dan paku peralihan dari homospora ke heterospora
  • Contoh tumbuhan paku homospora: Lycopodium (paku kawat)
  • Contoh tumbuhan paku heterospora: Selaginella (paku rane), Marsilea (semanggi)
  • Contoh tumbuhan paku peralihan: Equiserum (paku ekor kuda)
    • Pterophyta (Paku Sejati):
    • Merupakan tumbuhan paku yang umum disebut pakis
    • Memiliki daun besar, sporangium terdapat pada sporofil
    • Contoh: Paku tiang (Alsophilla glauca), Suplir (Adiantum cuneatum), Semanggi (Marsilea crenata), Paku sarang burung (Asplenium nidus), Aspidium filix-mas
  • Klasifikasi tumbuhan paku:
    • Psilophyta (Paku Telanjang):
    • Tidak berdaun atau daunnya kecil
    • Kebanyakan hidup di zaman purba
    • Ditemukan dalam bentuk fosil
    • Contoh: Psilotum mudum (hampir punah)
    • Lycophyta (Paku Kawat):
    • Daun kecil dan tersusun spiral
    • Sporangium muncul di ketiak daun berkumpul membentuk strobilus (kerucut)
    • Contoh: Lycopodium, Selaginella, Isoetes
    • Sphenophyta (Paku Ekor Kuda):
    • Daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar
    • Sporangium berkumpul membentuk strobilus
    • Contoh: Equiserum debile (paku ekor kuda)
  • Manfaat tumbuhan paku bagi manusia:
    • Tumbuhan paku zaman purba yang telah menjadi fosil dapat menghasilkan batu bara
    • Sebagai tanaman hias: Paku rane (Selaginela), Paku suplir (Adiantum cuneatum), Paku sarang burung (Asplenuim nidus), Paku tiang (Alsophilla glauca), Paku tanduk rusa (Platycerium bifurcatum), Nephrolepis
    • Untuk obat-obatan: Lycopodium clavatum untuk antidiuretik dan pencahar lemak, Dyopteris filix-mas untuk obat cacing pita, Equisetum untuk antidiuretik, Platycerium bifurcatum untuk obat tetes telinga luar
    • Untuk sayuran: Semanggi (Marsilea crenata)
    • Untuk tempat menanam anggrek warna hitam: Paku tiang (Alsophilla glauca)
    • Di bidang pertanian sebagai pupuk hijau: Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena mengikat Nitrogen bebas di udara
  • Tumbuhan Biji:
    • Tracheophyta berbiji (Spermatophyta) dianggap sebagai tumbuhan yang tingkat perkembangannya paling tinggi
    • Tumbuhan ini menghasilkan biji yang merupakan alat perkembangbiakan generatif
    • Di dalam biji terdapat embrio yang merupakan calon individu baru
    • Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
  • Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae):
    • Tumbuhan Gymnospermae memiliki akar, batang, dan daun yang jelas
    • Akarnya merupakan akar tunggang
    • Pada akar tidak tampak pembatas yang jelas antara kaliptra dan ujung akar
    • Akar Gymnospermae juga dapat mengalami pertumbuhan menjadi semakin membesar karena memiliki kambium
  • Daun Gymnospermae

    Berbentuk pipih, lebar, dan lancip seperti jarum
  • Diferensiasi daun Gymnospermae

    Menghasilkan epidermis, mesofil, dan tulang daun
  • Gymnospermae belum memiliki bunga sejati, alat reproduksinya berupa strobilus jantan dan betina
  • Di Gymnospermae terjadi pembuahan tunggal