Persebaran bioma di dunia, yaitu bioma hutan hujan tropis, bioma sabana, bioma stepa, bioma gurun, bioma hutan gugur, bioma taiga, bioma tundra
bioma hutan hujan tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, terdapat pohon tinggi dan lebat. kaya keanekaragaman flora dan fauna
bioma sabana adalah bioma yang berada di latitude antartika, panas selama hari, dingin malam, banyak matahari, sedikit air, tanah pasir atau batuan.
bioma gurun didominasi pasir dan batu, jarang ada tumbuhan
peranan komponen biotik penyusun ekosistem, produsen merupakan komponen biotik yang menghasilkan makanan dari bahan anorganik dan mengubah bahan organik menjadi bahan organik
peranan komponen biotik penyusun ekosistem, konsumen bersifat heterotrof atau memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lainnya
peranan komponen biotik penyusun ekosistem, dekomposer merupakan organisme yang memakan bahan organik yang membusuk dan mengembalikan berbagai unsur penting ke alam
Interaksi antar komponen biotik dalam ekosistem, interaksi antar organisme yaitu netral, predasi, dan simbiosis
Netral merupakan hubungan yg tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama
Predasi merupakan hubungan yang satu organisme menyerang dan menghancurkan organisme lainnya untuk mendapatkan makanan
Simbiosis merupakan hubungan yang satu organisme terhadap pemanfaatan oleh organisme lainnya
Kompetisi merupakan hubungan yang satu organisme melawan-lawannya untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dengan dirinya
Predasi merpakan hubungan yang ada antara mangsa dan pemangsa/predator
Simbrosis merupakan interaksi antara 2 organisme berbeda yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi yang erat
Parasitisme adalah 2 organisme berbeda, merugikan 1 pihak yang menjadi pasangannya.
komensalisme adalah 2 organisme berbeda, salah satu pihak diuntungkan, pihak lain netral (tidak diuntungkan ataupun dirugikan)
Mutualisme adalah 2 organisme berbeda saling menguntungkan
Alelopati merupakan interaksi antar populasi, salah 1 dapat memproduksi senyawa biomolekul (alelo kimia) ke lingkungan, menghambat perkembangan dan pertumbuhan organisme di Populasi lain.
2) Kompetisi populasi memiliki kepentingan sama
a)Kompetisi intraspesifik terjadi dalam 1 spesies sama
b) Kompetisi interspesifik terjadi dalam spesies berbeda.
Solusi pencemaran sungai:
Menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau kolam stabilisasi untuk mengantisipasi limbah berbahaya yang dihasilkan berbagai industri
Pengolahan Pertama (Primary Treatment): pemisahan zat padat dan zat cair menggunakan filter dan bak sedimentasi
Pengolahan Kedua (Secondary Treatment): proses koagulasi untuk menghilangkan koloid dan menstabilkan zat organik dalam limbah
Pengolahan Ketiga (Tertiary Treatment): penghilangan unsur hara (khususnya nitrat dan fosfat) serta penambahan klor untuk membasmi mikroorganisme penyebab penyakit
Langkah-langkah untuk mengatasi pencemaran sungai:
Mengelola limbah rumah tangga berupa tinja secara cermat
Menjauhkan polutan (penyebab pencemaran) dari sumber air
Mengupayakan edukasi dan gerakan nyata agar seluruh kalangan masyarakat memahami dampak pencemaran air yang berbahaya
Memprioritaskan penggunaan produk ramah lingkungan seperti detergen, pupuk, dan pestisida organik untuk meminimalkan kontaminasi zat-zat beracun pada sumber air
Melakukan proses penanaman dan perawatan pohon pada lahan hijau
Melaksanakan proses pembersihan sumber air secara berkala (khususnya sungai dan danau)
Mengandalkan produk-produk dari brand yang konsisten menjaga kelestarian lingkungan
solusi pencemaran sungai:
Menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau kolam stabilisasi untuk mengantisipasi limbah berbahaya yang dihasilkan berbagai industri. Pengolahan Pertama (Primary Treatment): pemisahan zat padat dan zat cair menggunakan filter dan bak sedimentasi. Pengolahan Kedua (Secondary Treatment): proses koagulasi untuk menghilangkan koloid dan menstabilkan zat organik dalam limbah. Pengolahan Ketiga (Tertiary Treatment): penghilangan unsur hara (khususnya nitrat dan fosfat) serta penambahan klor untuk membasmi mikroorganisme penyebab penyakit.
solusi pencemaran sungai:
b. Mengelola limbah rumah tangga berupa tinja secara cermat.
c. Menjauhkan polutan (penyebab pencemaran) dari sumber air.
d. Mengupayakan edukasi dan gerakan nyata secara gencar agar seluruh kalangan masyarakat memahami dampak pencemaran air yang berbahaya.
e. Memprioritaskan penggunaan produk ramah lingkungan seperti detergen, pupuk, dan pestisida organik untuk meminimalkan kontaminasi zat-zat beracun pada sumber air.
solusi pencemaran sungai:
f. Melakukan proses penanaman dan perawatan pohon pada lahan hijau
g. Melaksanakan proses pembersihan sumber air secara berkala (khususnya sungai dan danau).
h. Mengandalkan produk-produk dari brand yang konsisten menjaga kelestarian lingkungan.