Teknik histologi yang bertujuan untuk mempersiapkan organ, jaringan, atau bagian jaringan untuk dapat diamati dan ditelaah dengan menggunakan mikroskop
Jenis sediaan mikroskopis
Segar
Awetan
Sediaan segar
Sediaan 'hidup' (tidak ada perlakuan) yaitu bahan segar langsung diamati di bawah mikroskop
Tujuan: mengamati keadaan alamiah sediaan misalnya tentang warna, bentuk, jumlah, jenis komponen jaringan, adanya gerakan serta aktivitas tertentu
Kerugian: Sangat sulit membuat potongan yang tipis dan dapat diamati melalui mikroskop, sediaan mudah rusak, kontras antara bagian-bagiannya tidak nyata karena jaringan tidak berwarna, sulit dibedakan antar jaringan
Sediaan awetan
Sediaan permanen dapat berupa: sediaan utuh, sediaan apus, sediaan irisan
Tujuan: a. struktur jaringan sedapat-dapatnya dipertahankan sama dengan aslinya, b. diperoleh irisan yang tipis sekali dan rata sehingga dapat diamati di bawah mikroskop optic (tembus cahaya), c. kontras antara bagian-bagiannya nyata
Sediaan harus transparan, semaksimal mungkin mendekati keadaan organ ketika masih hidup, setiap komponen sel atau organ harus dapat dibedakan satu sama lain bagiannya, sediaan harus tipis dan sama tebal
Alat dan bahan mikroteknik
Bak bedah, alat bedah (dissecting set)
NaCl 0,9%
Larutan Fiksatif Bouin
Alkohol 70%
Alkohol absolut
Xilol
Toluol
Parafin dan block parafin
Oven/Inkubator
Mikrotom putar
Mikrometer
Alat berupa kaca berskala yang digunakan untuk melakukan pengukuran benda secara mikroskopis
Jenis mikrometer
Mikrometer okuler
Mikrometer obyektif
Mikrometer okuler
Suatu alat yang merupakan suatu keping kaca kecil dengan garis-garis, yang jaraknya sama dan dapat di tempatkan dalam lensa okuler mikroskop. Digunakan untuk mengukur ukuran sel, baik panjang atau lebar suatu obyek
Mikrometer obyektif
Penampakannya sama dengan kaca obyek biasa hanya mikrometer sudah di beri skala. Digunakan untuk menera / mengkalibrasi mikrometer okuler dan menentukan diameter bidang pandang lensa obyektif
Peneraan/kalibrasi
1. Bertujuan untuk mengetahui jarak antar skala okuler
2. Dilakukan dengan menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler pada perbesaran yang diinginkan
3. Dari hasil tersebut dapat diketahui satu satuan panjang pada skala mikrometer okuler itu berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer objektif yang berada di antara garis yang berhimpit tadi
4. 1 skala pada mikrometer okuler = (skala obyektif/skala okuler) x 10 µm