Cards (11)

  • Beberapa jenis tes antibodi untuk mendeteksi infeksi HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
    Rapid test: dilakukan dengan meletakkan sampel darah pasien ke dalam alat tes HIV yang terdapat antigen HIV. Tes ini dapat selesai dengan cepat, bahkan hanya memerlukan waktu 20 menit. Namun, rapid test memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis pemeriksaan lain, kemungkinan dapat menghasilkan positif palsu atau negatif palsu.
  • Beberapa jenis tes antibodi untuk mendeteksi infeksi HIV/AIDS adalah sebagai berikut:
    ELISA test: dilakukan dengan memasukkan sampel darah pasien ke dalam tabung khusus. Kemudian, sampel darah tersebut akan dianalisis pada laboratorium untuk dilihat apakah terdapat kandungan antibodi HIV. Tes ini biasanya memerlukan waktu 1-3 hari.
  • Western blot test: merupakan tes lanjutan dari ELISA test. Lebih tepatnya, western blot test dilakukan untuk memastikan adanya pengikatan spesifik antibodi terhadap protein HIV
  • Once diagnosed, HIV disease is monitored primarily by two surrogate biomarkers, viral load and CD4 cell count. The viral load test quantifies viremia by measuring the amount of viral RNA. There are several methods used for determining the amount of HIV RNA: reverse transcriptase–coupled polymerase chain reaction, branched DNA, transcription-mediated amplification, and nucleic acid sequence–based assay
  • The number of CD4 lymphocytes in the blood is a surrogate marker of disease progression. The normal adult CD4 lymphocyte count ranges between 500 and 1600 cells/mm3 (500 and 1600 × 10 6 /L), or 40% to 70% of all lymphocytes
  • Entry inhibitors, bekerja dengan cara menghalangi virus HIV dan AIDS memasuki sel T yang sehat. obat ini jarang digunakan sebagai pengobatan pertama untuk HIV
  • Fusion inhibitor bekerja menghalangi virus HIV dan AIDS memasuki sel T inang. Ini karena fusion inhibitor mencegah virus HIV untuk memperbanyak diri. Hanya satu inhibitor fusi yang saat ini tersedia, yaitu enfuvirtide (Fuzeon).
  • Antiretroviral reverse transcriptase inhibitors
    Nucleoside/nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
  • Mechanism of action of NRTIs
    1. Require phosphorylation in cells to the 5′-triphosphate moiety to become pharmacologically active
    2. Intracellular phosphorylation occurs by cytoplasmic or mitochondrial kinases and phosphotransferases (not viral kinases)
    3. The 5′-triphosphate moiety competes with endogenous deoxyribonucleotides for the catalytic site of reverse transcriptase
    4. The 5′-triphosphate moiety prematurely terminates DNA elongation, if taken up and incorporated by reverse transcriptase, as it lacks the requisite 3′-hydroxyl for sugar-phosphate linking
  • NRTIs
    • Active against both HIV-1 and HIV-2
  • Inflamasi pada epitel bronkhus akibat dari infeksi atau paparan senyawa iritan dari lingkungan ( polusi udara dan asap rokok), dengan gejala umum berupa batuk yang persisten