L4-5

Cards (67)

  • BENIGN CONGENITAL TUMORS HETEROTOPIA OR CHRISTOMA
    Suatu keadaan yang mengacu pada perpindahan jaringan atau organ normal ke lokasi abnormal di dalam tubuh. Jaringan heterotopik pada rongga mulut jarang ditemukan.
  • BENIGN CONGENITAL TUMORS EPULIS
    Epulis, atau tumor sel granular gingiva kongenital, adalah tumor jaringan lunak jinak langka yang muncul secara eksklusif pada bayi baru lahir. Biasanya muncul saat lahir sebagai massa bertangkai pada mukosa alveolar premaksila atau mandibula dengan nodul soliter atau multipel
  • BENIGN CONGENITAL TUMORS NATAL TEETH
    Natal teeth merupakan benih gigi sulung yang tumbuh sebelum waktunya dan ditemukan saat lahir atau dalam bulan pertama kehidupan. Gigi insisivus sentral rahang bawah paling sering terkena, diikuti oleh gigi insisivus rahang atas. Bersifat autosomal dominan. Gigi natal dikaitkan dengan lebih dari 20 sindrom, termasuk displasia kondroektodermal, sindrom Noonan, pachyonychia congenita (kelainan keratinisasi autosomal dominan), oculomandibulodyscephaly, dan sindrom Turner.
  • BENIGN CONGENITAL TUMORS NATAL TEETH
    Perawatannya meliputi observasi, penghalusan tepi insisal, atau ekstraksi segera. Menghaluskan tepi insisal bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan selama menyusui dan mencegah penyakit Riga-Fede, yaitu ulserasi di dasar mulut. Natal teeth dicabut ketika gigi terlalu banyak bergerak untuk mencegah potensi risiko aspirasi.
  • BOHN’S NODULES
    Nodul Bohn adalah kista inklusi yang melibatkan permukaan vestibular atau lingual dari alveolar ridge pada neonatus dan bayi. Terbentuk akibat dari sisa-sisa perkembangan kelenjar saliva minor. Biasanya bersifat asimptomatik, muncul pada bulan kedua dan keempat kelahiran. Secara klinis lesi dapat berupa lesi papula berbentuk bulat, multipel, berwarna keputihan dan transparan
  • MUCOCELES AND RANULAS
    Mukokel merupakan lesi rongga mulut yang cukup umum ditemui. Terjadi akibat suatu kebocoran kelenjar saliva mucin ke jaringan lunak di sekitarnya. Lesi ini di klasifikasikan sebagai pseudokista. Sering ditemukan pada mukosa labial rahang bawah yang dikarakteristikkan sebagai lesi berukuran kecil, berfluktuasi, dan bersifat asimptomatik
  • LYMPHOEPITHELIAL CYSTS
    Kista limfoepitel rongga mulut berkembang dari kumpulan limfoid yang terletak di dasar mulut atau lidah bagian ventral. Kemungkinan penyebabnya meliputi:
    • Obstruksi kriptus limfoid. Perkembangan dari epitel kelenjar saliva atau mukosa yang terperangkap dalam limfoid jaringan selama embriogenesis,
    • Obstruksi saluran ekskretoris kelenjar saliva sublingual atau minor
  • Obstruksi kriptus limfoid. Perkembangan dari epitel kelenjar saliva atau mukosa yang terperangkap dalam limfoid jaringan selama embriogenesis, merupakan penyebab dari LYMPHOEPITHELIAL CYSTS
  • Obstruksi saluran ekskretoris kelenjar saliva sublingual atau minor merupakan penyebab dari LYMPHOEPITHELIAL CYSTS
  • EPIDERMOID AND DERMOID CYSTS
    Kista epidermoid merupakan lesi jinak yang dapat terjadi di rongga mulut. Merupakan suatu true cysts dengan dinding berupa epitel skuamosa berlapis. Biasanya muncul pada awal kehidupan berupa suatu massa tanpa gejala. Kista dapat meluas ke area leher.
  • MICROGLOSSIA AND AGLOSSIA
    Suatu keadaan lidah berukuran kecil dari normal. Kasus mikroglosia jarang terjadi. Biasanya terkait dengan sindroma hipoglosia – hipodaktilia. Penyebab mungkin akibat paparan obat / alcohol selama kehamilan, hipertermia gestasional. Aglossia merujuk pada suatu keadaan tidak adanya lidah pada rongga mulut.
  • MACROGLOSSIA
    Suatu keadaan lidah berukuran lebih besar dari normal. Penyebab pembesaran lidah kongenital dapat akibat dari malformasi vaskular, hemihiperplasia, kretinisme, sindrom BeckwithWiedemann, Sindroma Down, mukopolisakarida, dan neurofibromatosis. Tingkat keparahan bervariasi disertai hipersalivasi, gangguan bicara, kesulitan makan, stridor, dan obstruksi jalan napas
  • LINGUAL THYROID
    Jaringan tiroid yang ektopik dapat muncul sebagai akibat kegagalan perkembangan jaringan tiroid pada masa embriogenesis. Dapat ditemukan pada rongga mulut paling sering pada permukaan lidah bagian posterior.
  • MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS
    Median Rhomboid Glossitis didefinisikan sebagai suatu daerah bercak, berbatas jelas dengan adanya suatu depapilasi pada permukaan median posterior lidah. Bercak dapat berbentuk bulat maupun belah ketupat. Sebagian besar lesi ditemukan tepat di anterior foramen sekum pada lokasi impar tuberculum embrio, namun dapat muncul di sekitarnya atau lebih posterior.
  • FISSURE TONGUE
    Dapat juga disebut sebagai lingua plicata. Biasanya dikaitkan dengan suatu keadaan persisten ataupun rekuren dari pembengkakkan orofasial, facial nerve palsy yang merupakan bagian dari sindroma Melkersson – Rosenthal. Secara klinis berupa celah-celah panjang (fissure) oada permukaan lidah, dapat berupa satu maupun banyak celah yang memanjang.
  • ANKYLOGLOSSIA
    Merupakan hasil dari frenum lingual yang pendek, berserat atau otot genioglossus yang sangat melekat secara sebagian atau seutuhnya. Diagnosis ditegakkan ketika lidah tidak dapat menyentuh palatum durum dan ketika lidah tidak dapat menjulur lebih dari 1 hingga 2 mm melewati gigi insisivus rahang bawah (Ankyloglossia lengkap terjadi ketika terdapat fusi total antara lidah dan dasar mulut. Diagnosis ankyloglossia tidak dapat ditegakkan sebelum perkembangan gigi sulung, karena ujung lidah bayi belum berkembang sempurna dan tampak pendek.
  • MACROSTOMIA
    Dapat disebut sebagai celah wajah transversal, merupakan kelainan perkembangan wajah yang jarang terjadi. Kelainan ini sering dikaitkan dengan kegagalan perkembangan lengkung brankial pertama atau pertama dan kedua. Perawatan dapat dilakukan dengan koreksi bedah melibatkan penempatan komisura mulut secara simetris, rekonstruksi otot orbicularis oris untuk mengembalikan fungsi labial, rekonstruksi komisura dengan kontur yang tampak normal, penutupan defek bukal dengan bekas luka yang terlihat minimal.
  • ASTOMIA DAN MICROSTOMIA
    Astomia terjadi akibat penyatuan secara sempurna bibir atas dan bawah. Sedangkan mikrostomia mengacu pada rongga mulut yang belum terbentuk sempurna dan sering terkait dengan holoprosencephaly. Sindrom kongenital yang berhubungan dengan mikrostomia termasuk sindrom Hallermann-Streiff, displasia oro-palatal, sindrom Fine-Lubinsky, dan mikrosomia hemifacial
  • LIP PITS
    Merupakan suatu abnormalitas yang terjadi pada bibir. Dapat dibagi berdasarkan lokasi: Komisural, Midline bibir atas, Bibir bawah. Dapat juga merupakan manifestasi dari suatu sindroma (Popliteal pterygium, Van der Woude Syndrome. Lip pits terjadi akibat depresi celah-celah pada bibir yang dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis yang terhubung dengan kelenjar saliva minor melalui ductus kelenjar saliva.
  • LABIAL FRENULA AND ORAL SYNECHIAE
    Merupakan suatu keadaan abnormal dari perlekatan labial frenulum yang dapat terjadi pada bibir atas maupun bawah. Pada bayi, frenulum labial rahang atas biasanya meluas melewati alveolar ridge untuk membentuk raphe dan mencapai papila palatal. Jika hal ini terus berlanjut setelah erupsi gigi, hal ini dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi insisifus.
  • LABIAL FRENULA AND ORAL SYNECHIAE
    Congenital oral synechiae dapat terjadi diantara palatum durum dan dasar mulut, lidah, dan orofaring. Akibat adanya persistensi membran bukofaringeal yang memisahkan rongga mulut dari faring pada perkembangan masa embrio
  • NON-ODONTOGENIC (FISSURAL) CYSTS
    Dapat meliputi Midpalatal cysts of infancy, Epstein’s pearl yang merupakan kista berisi keratin yang terjadi di daerah raphe midpalatine dekat permukaan mukosa. Biasanya terlihat di perbatasan palatum durum dan mole. Terjadi akibat proses inklusi epitel yang terjebak pada daerah fusi dari bagian palatum. Kista tampak pada saat kelahiran dan dapat muncul kista baru hingga 2 bulan.
  • CLEFT LIP AND PALATE
    Merupakan suatu proses kegagalan fusi dari struktur bibir atas dan palatum yang terjadi pada masa embriogenesis. Keadaan ini biasanya lebih kompleks dibandingkan gangguan pada bibir bawah.
  • MICROGNATHIA
    Merupakan ukuran rahang yang abnormal (lebih kecil dari normal) biasanya didefinisikan sebagai mandibula yang berukuran kecil. Micrognathia dapat terjadi akibat kegagalan proses perkembangan maupun manifestasi dari suatu sindroma (Pierre Robin Syndrome) berupa micrognathia dan glossoptosis. Perawatan tergantung jenis keparahan. Mandibular distraction osteogenesis dan trakeotomi dapat dilakukan.
  • MEDIAN MANDIBULAR CLEFT
    Suatu keadaan dimana celah wajah bagian bawah melewati garis tengah bibir dan mandibula. Terdapat berbagai macam celah mulai lekukan kecil pada bibir bawah, tulang alveolar mandibula, hingga celah yang lengkap pada mandibula dan meluas ke struktur leher. Terkadang juga melibatkan celah pada lidah. Keadaan ini akibat kegagalan perkembangan ujung prosesus mandibula
  • Malformasi
    Suatu proses kelainan yang disebabkan oleh kegagalan atau ketidaksempurnaan dari satu atau lebih proses embriogenesis.
  • Deformitas
    Suatu proses yang terbentuk akibat adanya tekanan mekanik yang abnormal sehingga mengubah bentuk, ukuran, atau posisi sebagian dari tubuh yang semula normal
  • Disrupsi
    Suatu proses defek struktur akibat destruksi jaringan yang semula berkembang normal. Biasanya disebabkan oleh perdarahan, iskemia, atau perlekatan
  • Displasia
    Suatu proses kerusakan akibat fungsi atau organisasi sel secara abnormal yang mengenai satu macam jaringan di seluruh tubuh
  • Malformasi kongenitalrongga mulut melibatkan bibir, rahang, palatum durum, dasar mulut, dan dua pertiga anterior lidah.
  • Malformasi ini disebabkan oleh kegagalan proses embriogenesis pada masa intrauterin yang mengganggu proses embrionik dan pertumbuhan fetal.
  • Epulis atau tumor sel granular gingiva kongenital
    tumor jaringan lunak jinak langka yang muncul secara eksklusif pada bayi baru lahir
  • Perawatannya meliputi observasi, penghalusan tepi insisal, atau ekstraksi segera. Menghaluskan tepi insisal bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan selama menyusui dan mencegah penyakit Riga-Fede, yaitu ulserasi di dasar mulut. Natal teeth dicabut ketika gigi terlalu banyak bergerak untuk mencegah potensi risiko aspirasi.
  • BOHN’S NODULES
    Biasanya bersifat asimptomatik, muncul pada bulan kedua dan keempat kelahiran.
  • Mukokel Terjadi akibat suatu kebocoran kelenjar saliva mucin ke jaringan lunak di sekitarnya
  • Secara klinis ranula tampak sebagai pembengkakkan berwarna biru yang berfluktuasi pada bagian median dasar mulut.
  • Kista limfoepitel rongga mulut berkembang dari kumpulan limfoid yang terletak di dasar mulut atau lidah bagian ventral.
  • EPIDERMOID AND DERMOID CYSTS
    Biasanya muncul pada awal kehidupan berupa suatu massa tanpa gejala.
  • CYSTS, PSEUDOCYSTS, CONGENITAL TUMORS
    • EPIDERMOID AND DERMOID CYSTS
    • LYMPHOEPITHELIAL CYSTS
    • MUCOCELES AND RANULAS
    • BOHN’S NODULES
    • BENIGN CONGENITAL TUMORS NATAL TEETH
    • BENIGN CONGENITAL TUMORS EPULIS
    • BENIGN CONGENITAL TUMORS HETEROTOPIA OR CHRISTOMA
  • MICROGLOSSIA
    Suatu keadaan lidah berukuran kecil dari normal. Penyebab mungkin akibat paparan obat / alcohol selama kehamilan, hipertermia gestasional.