AKG dan Komposisi Tubuh

Cards (21)

  • Angka Kecukupan Gizi (AKG)
    Nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua orang dalam populasi (97,5%) menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu (hamil, menyusui) untuk mencapai derajat kesehatan optimal
  • Angka Kebutuhan Gizi
    Jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat
  • Penetapan AKG
    1. Berdasarkan patokan berat badan masing-2 kelompok umur, jenis kelamin & kondisi fisiologi
    2. Bila diperlukan dapat dilakukan penyesuaian
  • AKG tidak dipergunakan untuk individu
  • AKG (Angka Kecukupan Gizi)
    RENI (Recommended Energy & Nutrient Intakes)
  • AKG (Angka Kecukupan Gizi)
    RNIs (Recommended Nutrient Intakes)
  • AKG (Angka Kecukupan Gizi)

    DRI (dietary reference intakes)
  • Rujukan yang digunakan untuk penetapan AKG di Indonesia adalah FAO/WHO, Filipinan (FRNI), AS & Kanada (IOM), Australia & New Zealand (MOH)
  • EAR (Estimated Average Requirement)

    Rata-rata kebutuhan zat gizi yang diperoleh dari nilai rata-rata kebutuhan gizi berdasarkan hasil penelitian terhadap sejumlah orang yang dianggap sehat. Rata-rata kecukupan zat gizi ini bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari mencukupi 50% populasi sehat (terpenuhi kebutuhannya)
  • RDA (Recommended Dietary Allowance)

    Angka kecukupan gizi yang bila diterapkan dlm kehidupan sehari-hari akan memenuhi kebutuhan 97,5% populasi sehat (RDA = EAR + 2SD)
  • AI (Adequate Intake)

    Angka yang menggambarkan kecukupan gizi berdasarkan asupan gizi orang sehat. AI dipergunakan bila belum tersedia cukup kajian kebutuhan atau kecukupan zat gizi tertentu pada populasi tertentu
  • UL (Tolerable Upper Intake Level)
    Angka paling tinggi dari suatu anjuran kecukupan gizi yang bila dikonsumsi dalam jumlah tsb setiap hari tidak menimbulkan efek yang membahayakan kesehatan
  • Penetapan AKG
    1. Patokan berat-badan orang sehat pada berbagai golongan penduduk
    2. Mempertimbangkan kebutuhan faali, variasi antar individu, bio-availabitas zat gizi
  • AKE & AKP nasional pada tingkat konsumsi adalah 2150 kkal dan 57 g protein per kapita per hari
  • AKE & AKP nasional pada tingkat ketersediaan adalah 2400 kkal dan 63 g protein per kapita per hari
  • Proporsi anjuran protein hewani 25%
  • Penetapan AKG Energi
    Berdasarkan Resting Metabolic Rate (RMR) yaitu energi basal ditambah dengan sejumlah energi yang diperlukan untuk Thermic effect of food (TEF) dan Thermic effect of exercise (TEE) serta Pertumbuhan (pada kelompok usia/fisiologis tertentu)
  • Penetapan AKG Protein
    Menggunakan metode factorial atau keseimbangan nitrogen
  • Angka kecukupan mineral pada bayi didasarkan pada asupan rata-rata (AI) dan bukan RDA
  • Penetapan AKG Vitamin & Mineral
    1. Dengan berbagai cara yang menggunakan indikator adanya defisiensi maupun indikator terjadinya toksisitas, atau yang paling ekstrim mencegah terjadinya kematian
    2. Indikator biokimiawi, fisiologi & patologi sub-klinis
    3. DepleteReplete Dose – Response
  • Kegunaan AKG
    • Merencanakan & menyediakan suplai pangan untuk penduduk
    • Penetapan komponen gizi dalam perumusan garis kemiskinan & upah minimum dengan penyesuaian pada tk aktifitas
    • Perencanaan pemberian makan pada kelompok penduduk / institusi (RS, Asrama)
    • Menginterpretasikan data konsumsi makanan
    • Menetapkan standard bantuan pangan
    • Menilai kecukupan persediaan pangan nasional
    • Penilaian prevalensi ketidakcukupan asupan gizi (populasi) dan risiko ketidakcukupan asupan gizi (individu)
    • Merencanakan program penyuluhan gizi
    • Mengembangkan produk pangan baru di industri
    • Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan