Kumpulan dari datakomposisizatgizipangan yang ada di Indonesia, yang berasal beberapa penelitian mengenai komposisi zat gizi pangan
DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan)
Dimulai 1964, berubah menjadi TKPI pada tahun 2009, terbaru TKPI2017
Perbedaan TKPI dengan DKBM
DKBM masih menghitung BDD (berat yang dapat dimakan), DKBM belum diberi kode kelompok, TKPI lebih beragam dan pengelompokan lebih banyak tetapi lebih mudah
BDD
Bagian yang dapat dimakan, atau bagian dari bahan mentah yang sudha bersih dan siapdikonsumsi atau dimasak dan diolah
TKPI 2017 disusun karena belum lengkapnya informasi zat gizi pada TKPI 2009, jenis makanan makin beragam, menambah bahan pangan baru, makanan pabrikan yang makin banyak, pengkodean untuk membedakan makanan olahan dengan non olahan
Perubahan TKPI 2017 dari 2009 adalah melengkapi nilai gizi TKPI 2009 yang belum memiliki nilai atau masih kosong, menggunakan metode imputedvalues dan borrowedvalues, penambahan 35 jenis pangan baru, imputasi nilai besi dan seng beberapa bahan pangan, pengelompokan bahan makanan lebih sistematis, penamaan bahan pangan menyertakan deskripsi, pengkodean bahan makanan mengacu pada harmonisasiASEAN yang dimodifikasi, penulisan zat gizi berhubungan dengan infoodstagname,sumber nilai gizi bahan pangan jelas berasal darimana, tiap jenis bahan makanan tercantum BDD
Fungsi TKPI
Mengetahui kandungan gizi bahan pangan mentah atau olahan
Memilih dan mengkombinasikan pangan yang sehat menurut kandungan gizi sehingga dapat merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kebutuhan gizi
Menilai asupan zat gizi sehingga mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan zat gizi di tingkat individu, keluarga maupun kelompok
Memprediksi masalah gizi yang akan muncul berdasarkan asupan zat gizi di tingkat individu, keluarga dan kelompok
Merancang menu diet bagi pasien
Menilai ketahanan pangan oleh sektor pertanian juga Kesehatan
Penetapan label pangan pada makanan olahan khususnya industri pangan
Bahan perencanaan dan evaluasi program gizi dan Kesehatan seperti PUGS dll
Bahan pendidikan gizi
Pengelompokan makanan dalam TKPI 2017 mengacu pada ASEAN Food Composition Tables, penyajian data sesuai prinsip keselarasan, menempatkan suatu makanan menurut penggunaannya, ada yang berupa bahan tunggal dan ada yang terdiri dari beberapa bahan
Jenis pengelompokan pangan dalam TKPI 2017
Pangan Tunggal/Single
Pangan Olahan
Pengelompokan pangan dalam TKPI 2017 berdasarkan jenis,karakteristik,bagian, dan fungsipangan, dilakukan Harmonisasi ASEAN
Sistematika penamaan pangan dalam TKPI 2017 sesuai dengan deskripsi bahan pangan seperti warna, proses pengolahan,kondisi, dan bentuk
Sistematika pengkodean pangan dalam TKPI 2017 ditulis berdasarkan abjad yang diikuti numerik dan mengacu pada sistem kode yang dilakukan oleh Harmonisasi ASEAN yang dimodifikasi, alphabet I, L, dan Otidakdigunakan pada kode kelompok bahan pangan
Sistematika penulisan zat gizi/komponen pangan dalam TKPI 2017 sesuai dengan INFOODSTagnames dan mencantumkan kadar zat bahan makanan per-seratus gramnya (BDD), data serat yang digunakan adalah serat total dan serat pangan
Metode penentuan nilai gizi dalam TKPI 2017
Analytical value
Imputed Value
Nilai hasil perhitungan (calculator value)
Borrowed values
Presumed values
Sumber rujukan yang valid untuk imputasi nilai gizi dalam TKPI 2017 adalah tabel komposisi makanan negaralain,laporan ilmiah, dan artikelilmiah
Teknik pemadanan (matching) dalam imputasi nilai gizi TKPI 2017 adalah memadankan bahan makanan dengan memperhatikannama bahan makanan, terutama namalokal bahan makanan di daerah setempat
Imputasi Nilai Gizi
Metode untuk melengkapinilaigizi bahan makanan pada tabel komposisi pangan
Sumber Rujukan yang Valid
Tabel komposisi makanan negara lain
Laporan ilmiah
Artikel ilmiah
Teknik Pemadanan (Matching)
1. Nama Bahan Makanan
2. Bagian Bahan Makanan
3. Taksonomi
4. Tingkat kematangan
5. Jenis bahan makanan berdasarkan pengolahan
6. Kadar air atau kandungan lemak
7. Fortifikasi
Metode analisis zat gizi bahan makanan
Perbedaanmetodeanalisis zat gizi yang berbeda akan menghasilkan nilaizat yang berbeda
Vitamin A
Ekspresi dari berat dan jumlah gula, pati dan glikogen
Karbohidrat tersedia
Ekspresi dari berat dan jumlah gula, pati dan glikogen
Total karbohidrat
Ekspresi dari berat dan jumlah gula, pati,oligosakarida dan seratmakanan (dietary fiber)
Nilai energi,tidak diperbolehkan untuk diimputasi dari sumberrujukan, tetapi harusdihitung dari nilai karbohidrat, lemak, dan protein yang sudah ada
Satuan (Unit)
Kuantitaskadar komponen/zat gizi makanan (contoh; g, mcg, IU, kJ)
Penyebutan bilangan (denominator)
Default denominator pada tabel komposisi pangan atau database komposisi pangan adalah per 100 gram yang dapat dimakan
Densitas Bahan Makanan
Massaper-unitvolume atau Densitas massa bahan bervariasi tergantung temperatur dan tekanan
Pengolahan Bahan Makanan
Koreksi faktor kehilangan atau penambahan beratbahan makanan akibat pengolahan (yield factor) dan kehilangan atau penambahan zatgizi akibat pengolahan (retention factor)
Teknik Imputasi Nilai Gizi Makanan
1. Estimasi nilai gizi makanan segar/mentah tunggal
2. Estimasi nilai zat gizi makanan matangtunggal
3. Estimasi nilai makanan matangkomposit
4. Estimasi nilai gizi makananpabrikan
Perbedaankadarair di antara kedua bahan makanan yang akan digunakan pada prosesimputasi perlu diperhatikan
Apabila perbedaankadarair di antara kedua bahan makan mencapai lebih dari 10%, maka dianjurkan untuk melakukan imputasi nilai gizi dengan memperhitungkan beratkering (solid)