UAS

Cards (54)

  • Mikroteknik
    Ilmu atau seni mempersiapkan organ/jaringan atau bagian jaringan untuk dapat diamati dan dipelajari
  • Preparat
    Spesimen/sediaan anatomi maupun patologi yang diawetkan untuk tujuan penelitian dan pemeriksaan
  • Preparat umumnya berukuran makroskopis dan mikroskopis
  • Pemeriksaan preparat makrokopis
    Dapat dilakukan langsung tanpa menggunakan alat bantu
  • Pemeriksaan preparat mikroskopis
    Harus menggunakan alat bantu berupa mikroskop
  • Preparat
    Sampel spesimen yang diletakkan atau dioleskan pada permukaan gelas obyek (object glass) atau slides, dengan atau tanpa pewarnaan, yang selanjutnya dapat diamati di bawah mikroskop
  • Jenis preparat
    • Preparat sementara
    • Preparat semipermanen
    • Preparat awetan
  • Metoda-metoda pembuatan preparat
    • Metoda Sediaan Utuh (Whole Mounth)
    • Metoda Irisan/Sectioning/Parafin untuk tumbuhan
    • Metoda Sediaan Uraian (Teasing Preparation)
    • Metoda Sediaan Remasan (Squash)
    • Metoda Sediaan Rentang
    • Metoda Sediaan Gosok
    • Metoda Sediaan Supravital
    • Metoda Sediaan Ulas (Smear Preparation)
  • Metoda Sediaan Utuh (Whole Mounth)

    Metode pembuatan preparat yang nantinya akan diamati dengan mikroskop tanpa didahului adanya proses pemotongan
  • Metode pembuatan preparat Sediaan Utuh digunakan untuk pengamatan secara menyeluruh, artinya mempelajari struktur vegetatif dan reproduktifnya tanpa melakukan penyayatan terhadap tanaman tersebut karena metode ini menggunakan semua bagian tanaman sebagai preparatnya</b>
  • Kelebihan metode Sediaan Utuh
    • Dapat mengamati seluruh bagian tanaman dengan jelas tiap bagian-bagiannya
  • Kelemahan metode Sediaan Utuh
    • Hanya bisa dilakukan pada tanaman dengan ukuran yang kecil
  • Metoda Irisan/Sectioning/Parafin untuk tumbuhan
    1. Koleksi dan Pemotongan Bahan
    2. Pematian
    3. Fiksasi jaringan
    4. Dehidrasi
    5. Infiltrasi dan Penanaman
  • Pematian
    Menghentikan proses-proses hidup dalam sel secara tiba-tiba dan kekal
  • Fiksasi jaringan
    Proses mengawetkan semua struktur sel sehingga sedapat mungkin berada dalam kondisi yang sama dengan keaadaan pada waktu masih hidup atau meminimalkan gangguan struktur sel dan penyimpangan susunan sel dalam jaringan
  • Jenis fiksatif
    • Fiksatif tunggal
    • Fiksatif majemuk
  • Fiksatif FAA
    Komposisi: Etil Alkohol 95% (50 cc), As.Asetat Glasial (5 cc), Formalin 37-40% (10 cc), Air/Aquades (35 cc)
  • Sifat bahan fiksatif
    • Alkohol
    • Formalin 10%
    • Asam asetat
  • Waktu untuk fiksatif: bahan lunak minimal 12 jam dan bahan keras minimal 24 jam, dimulai dari selesai aspirasi
  • Dehidrasi
    Proses menghilangkan air dari jaringan yang telah difiksasi dan dikeraskan dengan menggunakan bahan kimia tertentu
  • Syarat-syarat dehidran
    • Harus mampu menarik air dari jaringan dan menggantikan kedudukan air tersebut
    • Dehidran juga dapat digantikan kedudukannya oleh medium penjernihan
    • Tidak merusak/mengganggu jaringan yang telah difiksasi sebelumnya
  • Proses dehidrasi
    Rangkaian larutan yang mengandung konsentrasi dehidran makin tinggi dan konsentrasi air makin turun secara berangsur-angsur
  • Metoda dehidrasi
    • Metoda Butil Alcohol
    • Metoda dalam suatu bahan pelarut parafin
  • Infiltrasi dan Penanaman
    Usaha memasukkan matriks lain/media penanaman ke dalam jaringan dengan cara mengganti kedudukan dehidran dan bahan penjernih
  • Tujuan infiltrasi dan penanaman
    • Untuk menyokong jaringan sehingga mampu menahan tekanan pisau sewaktu penyayatan
    • Memegang bahan agar sayatan tetap bersambungan satu sama lain setelah disayat
  • Proses infiltrasi jaringan yang didehidrasi dengan TBA
    1. Parafin (titik didih 48o C) disediakan dalam vial dan dalam keadaan beku ditambahkan minyak parafin dengan volume yang sama
    2. Potongan-potongan jaringan dalam TBA dibuang dalam campuran tersebut dan ditaruh dalam oven (suhu 48o C)
    3. Potongan-potongan jaringan akan terdapat di bagian atas parafin yang membeku dan berada dalam minyak parafin
    4. Setelah pemindahan dalam oven parafin akan mencair sehingga potongan-potongan jaringan akan tenggelam ke dasar vial dan infiltrasi mulai terjadi
    5. Cairan diganti dengan parafin murni (3x) yang titik didihnya 48o C
    6. Diganti dengan parafin yang titik didihnya 58o C
  • Waktu infiltrasi: @ 30 menit untuk jaringan yang lunak, tipis dan kecil, @ 3 jam untuk jaringan yang besar dan keras
  • Infiltrasi dengan bahan pelarut parafin

    Vial yang berisi xilol murni yang terakhir dimasukkan kerokan parafin lunak (kerokan ini akan larut dalam xilol), ditambahkan sampai xilol tersebut jenuh
  • Penanaman ke dalam jaringan
    Mengganti kedudukan dehidran dan bahan penjernih
  • Tujuan penanaman
    • Menyokong jaringan sehingga mampu menahan tekanan pisau sewaktu penyayatan
    • Memegang bahan agar sayatan tetap bersambungan satu sama lain setelah disayat
  • Infiltrasi jaringan yang didehidrasi dengan TBA
    1. Parafin (titik didih 48°C) disediakan dalam vial dan dalam keadaan beku ditambahkan minyak parafin dengan volume yang sama
    2. Potongan-potongan jaringan dalam TBA dibuang dalam campuran tersebut dan ditaruh dalam oven (suhu 48°C)
    3. Potongan-potongan jaringan akan terdapat di bagian atas parafin yang membeku dan berada dalam minyak parafin
    4. Setelah pemindahan dalam oven parafin akan mencair sehingga potongan-potongan jaringan akan tenggelam ke dasar vial dan infiltrasi mulai terjadi
    5. Cairan diganti dengan parafin murni (3x) yang titik didihnya 48°C
    6. Diganti dengan parafin yang titik didihnya 58°C
  • Waktu infiltrasi
    @ 30 menit untuk jaringan yang lunak, tipis dan kecil
    @ 3 jam untuk jaringan yang besar dan keras
  • Infiltrasi dengan bahan pelarut parafin
    1. Vial yang berisi xilol murni yang terakhir dimasukkan kerokan parafin lunak (kerokan ini akan larut dalam xilol), ditambahkan sampai xilol tersebut jenuh
    2. Vial dipindahkan dalam oven dan jika sudah mencair, cairan tersebut dibuang dan ditambahkan parafin lunak sebanyak 2-3 x (interval waktu 2-3 jam)
    3. Infiltrasi dilanjutkan dengan parafin keras (suhu 58°C) (interval waktu 2-3 jam)
  • Penanaman (embedding)
    1. Proses memasukkan/menanam jaringan ke dalam balok-balok parafin sehingga memudahkan pada proses penyayatan
    2. Penuangan bahan beserta parafin cair dan membentuknya dalam suatu wadah sampai parafin tersebut membeku
  • Tujuan penanaman
    Agar bahan yang mulanya lunak akan dipegang oleh matriks ini sehingga memungkinkan untuk disayat
  • Syarat-syarat penyayatan untuk mendapatkan hasil yang baik
    • Jaringan telah disiapkan sempurna
    • Pisau yang cukup tajam
    • Pemilihan mikrotom yang tepat
    • Operator yang terampil dan terlatih
  • Jenis-jenis mikrotom
    • Mikrotom putar
    • Mikrotom sorong
    • Mikrotom beku
  • Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan penyayatan
    • Kualitas parafin
    • Infiltrasi yang baik
    • Orientasi bahan yang ditempel
    • Suhu
    • Kekerasan dan kerapuhan bahan
  • Penempelan
    Proses pelekatan jaringan pada kaca preparat dengan bantuan media perekat tertentu
  • Hal-hal yang mempengaruhi penempelan
    • Tingkat kebersihan kaca objek
    • Bahan perekat harus cocok untuk bahan tertentu
    • Kesempurnaan pengerasan bahan perekat sehingga tidak larut dalam pewarnaan