Fungsi dan sistem urinarius meliputi excretion & elimination, homeostatic regulation, dan endocrine function.
Excretion & Elimination: Membuang sisa produk organik dari dalam tubuh (urea, kreatinin, asam urat).
Homeostatic regulation: Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, mengatur keseimbangan asam dan basa, mengendalikan tingkat konsentrasi berbagai konstituen padat dalam cairan tubuh.
Urine formation: Structures responsible for the urine formation include glomeruli, proximal canaliculi, distal canaliculi.
Mechanism of urine formation: filtration, reabsorption, secretion.
Mechanisms of elimination: filtration, reabsorption, excretion.
About 120 mL/min or 180 L/day of blood is filtrated.
Filtration is a passive process that takes place in glomeruli.
Substances with molecular mass below 40,000 Da pass through the membrane of glomerulus into capsula.
Filtration is caused by hydrostatic pressure of blood in capillaries of glomeruli (70 mm Hg), oncotic pressure of blood plasma proteins (30 mm Hg), and hydrostatic pressure of ultrafiltrate in capsule (20 mm Hg).
Alat reproduksi wanita meliputi biosynesis dan metabolisme hormon ovarium, dimana ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Estrogen termasuk enzym P450 Oksidase, dan pada ♂ aromatisasi perifer testosteron menjadi estradiol.
Pengaruh hormon androgen pada proses reproduksi meliputi gangguan defisiensi enzym, seperti hypogonadisme sebelum puberitas, dan kelainan congenital.
Pada ♀, androgen adrenal menjadi 50% estradiol dari aromatisasi androgen selama kehamilan.
Progesteron tidak efektif diberi peroral, dan dimetabolisme oleh hati menjadi Na Pregnanediol-20 Glukoronida ditemukan dalam urine manusia.
Metabolisme estrogen dan progesteron terjadi dalam hati, dimana estradiol dan estron berubah menjadi estriol dengan bantuan enzym hepatik, dan terikat dengan protein pengangkut untuk mudah dieksresikan dalam getah, empedu, feces dan urine.
Setelah menopause, ♀ menjadi sumber utama estrogen, dengan konversi androstenedion dan peningkatan aromatase.
Estrogen dihasilkan oleh ovarium dan jaringan lainnya, dan pada kehamilan bentuk estron dihasilkan oleh placenta.
Hydrostatic pressure in glomeruli is determined by the ratio between diameter of ascendant and descendant arteriole.
Filtration takes place in proximal and distal canaliculi.
Secretion is an active process that depends on the pH.
Secretion involves the transport of substances from blood into filtrate.
Volume urin normal 600-2500 ml/24 jam, bervariasi.
Volume urin 24 jam dipengaruhi oleh asupan cairan, suhu lingkungan, kelembaban, diet, mental, berat badan, penyakit-penyakit.
Produksi DHT adalah 400 µg/hr, testosteron sebagai pre hormon terus berlanjut ke DHT.
Testosteron dapat berubah menjadi Estradiol melalui proses aromatisasi, dengan persentase sekitar 1-5%.
Pengikatan dengan receptor membran sel Leydig dan analog CL meningkatkan c.AMP oleh enzym Adenil Siklase, meningkatkan laju pengangkutan cholesterol oleh STAR, dan mengendalikan umpan balik Hypotalamus dengan inhibisi pelepasan Gn.RH.
Pengaruh hormon Androgen pada proses reproduksi terjadi pada sel target yang adalah DHT, yang terdapat di jaringan dengan enzym 5 reduktase tinggi dan sel jaringan prostat, genitalia eksterna.
Spermatogenesis diatur oleh FSH dan testosteron, dengan syntesis protein pengikat meningkat Androgen Binding Protein (ABP), suatu gliko protein.
Steroidogenesis testikuler diatur oleh LH, dengan pengikatan dengan receptor membran sel Leydig dan analog CL.
Sel target testosteron adalah struktur Wolffembrionik, yaitu spermatogonia, otot, tulang, ginjal, otak.
Lintasan metabolik testosteron adalah → 2 lintasan: metabolit testosteron → DHT → pada jaringan prostat, genitalia eksterna.
Hormon Androgen terikat dengan SHGB mengatur konsentrasi testosteron bebas dalam sirkulasi darah.
Hormon yang tidak terikat dengan SHGB adalah Androgen terkonyugasi, Dihidroksi Andosteron, Kortisol, dan Progesteron.
Testosteron, Estradiol, Dihidro Testosteron, Estron, Androgen terkonyugasi, Dihidroksi Andosteron, Kortisol, Progesteron, dan Hid Steroid adalah hormon yang terikat dengan SHGB.
Berat jenis urin 1,003-1,030 dapat diukur dengan urinometer.
Total solid (bahan-bahan terlarut) 3-30 g/L (kira-kira 50 g/hari).
Sel sertoli laki-laki berfungsi dalam maturasi sel benih, yang berfungsi dalam produksi hormon E2.
Tubulus semeni laki-laki berfungsi dalam produksi sel leydig, yang berfungsi dalam produksi testosteron dan androgen testikuler.