KP 04 Embriologi Sistem Gastrointestinal

Cards (49)

  • Pelipatan tulang belakang (embrioik folding) terdiri dari pelipatan cranial, pelipatan caudal, dan pelipatan lateral.
  • Alveoli adalah epitel yang memproduksi phospholipid dan protein yang dikenal sebagai surfactan.
  • Bronchus dexter membentuk bronchus trachealis 2.
  • Bronchus sinister terbagi atas Bronchioli dan Alveoli.
  • Embrio flatsilindermembentuk usus primitive (mulut sampai anus) → reposisi struktur, mis: posisi jantung.
  • EndodermUsus primitifTRACK (Organ Pernafasan) → TRACTUS DIGESTIVUS (Organ Pencernaan) → Sistem Digestifmouth (oral cavity), pharynx, esophagus, stomach, small intestine, colon and cecum, rectum, anal canal, dan liver, pancreas, dan salivary glands.
  • Foregutpharynx, esophagus, stomach, cranial duodenum, dan liver and pancreas.
  • Midgut → the remaining small intestines, cecum, ascending colon, dan part of the transverse colon.
  • Hindguttransverse and descending colon dan a cloaca which forms the rectum dan most of the anal canal.
  • OesopagusKetika Janin berumur ± 4 minggu, muncul diverticulum pada dinding ventral usus sederhana depan yang disebut (diverticulum tracheobronchiale).
  • Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal fore gut melalui septum oesopagotracheale.
  • Usus sederhana depan terbagi atas: bagian ventral, primordium pernafasan, dan bagian dorsal, oesopagus.
  • Pada mulanya oesopagus sangat pendek, tetapi dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia memanjang dengan cepat.
  • 2/3 bagian atas otot bersifat serat lintang yang berasal dari mesenchim sekitarnya dan disarafi oleh N.X.
  • 1/3 bagian bawah ototnya bersifat polos dan disarafi plexus splanchnicus.
  • Terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian atas mid gut.
  • Titik pertemuan fore gut dan mid gut ini terletak tepat distal dari tunas hati.
  • Tunas pulmo membentuk 2 cbg bronchus utama : 1.
  • Congenital Aganglionic Megacolon disebabkan karena tidak adanya sel ganglion pada ganglia parasimpatis, yang menyebabkan kegagalan segmen distal untuk menggerakan intestinal ke depan (hirschprung disease).
  • Perputaran terjadi 270° yang terdiri atas: 90% selama herniasi dan 180° selama jerat usus kembali ke rongga perut.
  • Septum Transversum → Membran Pleuroperitoneal.
  • Atresia atau Stenosis Saluran Pencernaan adalah kegagalan rekanalisasi atau rekanalisasi tidak sempurna, terutama pada esofagus atau duodenum.
  • Perputaran ini berlawanan dengan arah jam.
  • Esophageal MesenterumDinding Tubuhan (Paraxial Mesenterum).
  • Anus Imperforate rectal merupakan anus imperforate : Kegagalan perusakan membrane anal.
  • Atresia empedu dan saluran empedu : karena kegagalan vakuolisasi pita epitel atau pembukaan kembali.
  • Stokodeum (rongga mulut) → Membran Oropharyngeal.
  • Proctodeum → Membran Anal.
  • Congenital Umbilical hernia : Penutupan Abdomen tidak sempurna, viscera Kembali ke abdomen tetapi terbentuk Kembali hernia selama perioda fetus.
  • Usus besar juga cukup bertambah panjang, sedangkan yeyenum dan ileum selain bertambah panjang juga akan membentuk jerat-jerat bergelung selama perputaran.
  • Akibatnya jerat usus sederhana akan berputar disekitar poros yang dibentuk oleh A.Mesenterica superior.
  • Abnormal Rotation of the Intestinal loop : Midgut tidak mengalami rotasi atau rotasi yang salah.
  • Mesenterium perkecam bangan penggantung.
  • Tunas ventral membentuk processus uncinatus dan bagian bawah caput pancreas.
  • Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas dorsal.
  • Dibentuk oleh tunas pancreas dorsal dan ventral yang berasal dari epitel entoderm duodenum.
  • Parenkhim maupun saluran tunas pancreas dorsal dan ventral bersatu.
  • Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) terbentuk dari bagian distal saluran pancreas dorsal dan seluruh saluran pancreas ventral.
  • Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat memanjangnya usus dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk jerat usus primer.
  • Tunas pancreas dorsal terletak didalam mesenterium dorsale, sedang tunas pancreas dorsal berhubungan erat dengan ductus choledochus.