Hukum Termodinamika I : "Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan" , tapi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk lain.
Sumber energi : energi kimia (makanan) (energi input)
Penggunaan energi : energi kimia, mekanik , (energi output) listrik, osmotik, panas
Energi input : Food energy
Metabolic pool in body : Internal work
External work : External work
Thermal energy (heat) : Thermal energy (heat)
Energy storage : 25 %
Laju metabolik (metabolic rate) : kecepatan pemakaian energi oleh tubuh (kerja eksternal & internal), per satuan waktu
Kalori : jumlah panas yg diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg H 2 O sebesar 1 o C dari suhu 15 o C ke 16 o C.
Langsung : prinsip seperti kalorimeter bom
Kwashiorkor adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kurang kalori dan protein, dengan diet tinggi KH, rendah protein, terbatasnya pertumbuhan & perkembangan, dan menimbulkan edema, daya tahan menurun, diare dan dapat menyebabkan kematian.
Gangguan kesehatan yang dapat terjadi termasuk kerusakan gigi, erosi esofagus, suara serak, gangguan haid, depresi, gangguan hepar dan ginjal, dan aritmia jantung.
Individu ini tidak hanya makan karena lapar, tetapi makan sebagai mekanisme kompensasi terhadap stres, konflik, dan kesulitan emosi lainnya.
Kurang kalori dan protein dalam diet dapat menyebabkan Marasmus, dan penyebab kematian 5,2 juta anak dibawah usia 5 tahun.
Marasmus adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kurang kalori dan protein, dengan hilangnya massa otot, dan menyebabkan hambatan pertumbuhan dan gangguan perkembangan yang sulit diperbaiki.
Pesta makan berlebihan, namun tidak dimuntahkan, dapat menyebabkan peningkatan berat badan, timbulnya perasaan bersalah, malu, dan depresi.
Tidak langsung : kalori dihitung dengan mengetahui jumlah O 2 yg digunakan, CO 2 yg dihasilkan, menghitung RQ dan menggunakan daftar Zuntz & Schumburg
Bomb calorimeter= directcalorimetry
Nilai Bahan Bakar Fisiologis Makanan - tubuh kurang efisien daripada kalorimeter bom
Bomb calorimeter Coefficient of digestibility Adjustment for -NH2
Physiologica Fuel Value
Kalori/gram CHO =4.10
Kalori/gram PROT =5.65
SDA paling tinggi disebabkan protein (30%), karbohidrat 6% dan lemak 4%.
Kenaikan panas dimulai 1 jam setelah masuk makanan, maksimum pada jam 3, dan dipertahankan di atas taraf basal selama 6 jam/lebih.
Adaptasi termogenesis merupakan penyesuaian jumlah pemakaian energi sebagai akibat perubahan kondisi seperti demam, puasa, trauma, dan berada di puncak gunung salju.
Energi yang digunakan untuk memproses makanan adalah 6-10% dari kalori total makanan dan disebut juga dengan istilah SDE-specific dynamic effect, SDA-specific dynamic action, dan TEF-thermic effect of food.
Pengaruh hormon dapat mempengaruhi metabolisme energi.
Asupan energi seimbang: tidak kehilangan atau menambah berat badan.
Korteks prefrontal & amigdala: pengendalian nafsu makan, peran psikis dalam pemilihan makanan.
Keseimbangan energi positif (penambahan berat badan): asupan energi> energi yang dikeluarkan.
Pengaturan asupan makanan terkait dengan pengaturan jangka panjang (pengaturan energi) dan pengaturan jangka pendek.
Hormon dapat meningkatkan metabolisme 30-80% (efek terhadap lemak & karbohidrat) dan tiroksin, pada hipotiroid BMR 25-40% dibawah normal, hipertiroid BMR 40-80 di atas normal.
Keseimbangan energi negatif (penurunan berat badan): asupan energi <energi yang dikeluarkan.
SDA makanan campuran rata-rata ±10%.
Kalori/gram FAT =9.45
Kalori/gram ALCOHOL =7.0
Nilai normal BMR berkisar 900 – 1900 kkal.
BMR dapat dihitung dengan menggunakan normogram dengan menghitung luas permukaan tubuh (BSA) dengan konstanta BMR (38 kkal/m 2 /jam pria; 36 kkal/m 2 /jam wanita ), dan 24 jam.