KP - 25 Fisiologi Aktivitas Hormone Glandula Tiroid

Cards (70)

  • Fisiologi aktivitas hormon glandula tiroid adalah merupakan suatu sistem yang bekerja dengan perantara hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
  • Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu yang hasil sekresi langsung masuk dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan tanpa melalui duktus.
  • Hormon bertindak sebagai transmiter (pembawa pesan) dan dilepaskan ke aliran darah, diterjemahkan sebagai suatu tindakan untuk mengatur metabolisme dari organ tujuan.
  • Hormon bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh atau aktivitas tertentu.
  • Hormon dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh besar.
  • Hormon bekerja lambat, tidak spontan seperti syaraf.
  • Hormon tidak dihasilkan setiap waktu, diproduksi hanya apabila diperlukan.
  • Hipotalamus merupakan pusat tertinggi sistem endokrin yang menjalankan fungsinya melalui hormonal dan saraf.
  • Hipotalamus menghasilkan faktor R (releasing) dan I (inhibiting) yang mengontrol sintesa & sekresi hormon hipofise anterior.
  • Hipotiroidisme adalah kondisi dimana TSH (hipofisis anterior) tidak ada, kelenjar tiroid atrofi dan sekresi hormon tiroid sangat berkurang.
  • Hipotiroidisme juga dapat menyebabkan penurunan aktivitas metabolisme keseluruhan, penurunan toleransi terhadap dingin, mengalami pertambahan BB, mudah lelah, denyut nadi yang lemah dan lambat, perlambatan refleks dan kemampuan mental.
  • Peningkatan motilitas gastrointestinal dan laju sekresi enzim pencernaan terjadi pada hipertiroid.
  • Peningkatan hormon tiroid meningkatkan laju sekresi dari beberapa hormon lainnya dan juga meningkatkan kebutuhan jaringan akan hormon.
  • Metabolisme karbohidrat ↑ → sekresi insulin ↑ terjadi pada hipertiroid.
  • Laju inaktivasi glukokortikoid adrenal oleh hati ↑ → ACTH ↑ → sekresi glukokortikoid oleh kelenjar adrenal ↑ terjadi pada hipertiroid.
  • Fungsi seksual pria dalam hipertiroidisme adalah penurunan libido.
  • Fungsi seksual wanita dalam hipertiroidisme adalah penurunan libido, menorrhagia dan polymenorrhea.
  • Efek pada kelenjar endokrin lainnya terjadi pada hipertiroid.
  • Kelenjar hipofise memegang peranan penting dalam mensekresi hormon dari seluruh organ endokrin, mengatur agar setiap kelenjar endokrin dapat melaksanakan tugas dengan baik.
  • Fungsi hipofise diatur oleh SSP melalui hipotalamus.
  • SSP merangsang neuroskretori dalam hipotalamus untuk menhasilkan hipophysiotropic hormone, mengatur hipofise.
  • Kelenjar hipofise terdiri dari 3 lobus: Lobus anterior, Lobus posterior, Lobus intermediate.
  • Efek pada sistem saraf adalah peningkatan frekuensi pernafasan dan laju metabolisme meningkatpeningkatan kebutuhan O2 dan pembentukan CO2.
  • Metabolisme karbohidrat: Hormon tiroid dalam jumlah sedikitglukosaglikogen dalam jumlah banyakglikogenglukosa.
  • Insulin ↑ → efek sekunder terhadap metabolisme glukosa.
  • Efek pada metabolisme perantara memodulasi kecepatan banyak reaksi spesifik yang terlibat dalam metabolisme bahan bakar bersifat multifaset, tergantung jumlah hormon.
  • Metabolisme protein: sintesis protein ↑ → tetapi katabolisme lebih ↑.
  • Efek pada sistem kardiovaskular adalah peningkatan responsifitas jantung terhadap katekolaminmeningkatkan heart rate dan kekuatan kontraksi jantung (kronotropik & inotropik) → CO meningkat.
  • Efek pada sistem saraf berperan penting dalam perkembangan normal sistem saraf, terutama SSP baik pada saat fetus maupun beberapa tahun postnatal.
  • Efek kalorigenik adalah peningkatan BMR yang berujung pada peningkatan produksi panas.
  • Efek pada pertumbuhan adalah merangsang sekresi GH dan mendorong efek GH (efek permisif) terhadap sintesis protein struktural baru dan pertumbuhan rangka.
  • Efek pada sistem saraf juga penting bagi aktivitas SSP pada dewasa.
  • Efek pada sistem saraf mempengaruhi perkembangan sinaps dan mielinisasi sel saraf.
  • Efek simpatomimetik adalah efek permisif, yaitu proliferasi reseptor spesifik katekolamin di sel target → meningkatkan responsifitas sel target terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) dengan meningkatkan jumlah reseptornya.
  • Metabolisme lemak: mobilisasi lemak dari jaringan lemak → konsentrasi asam lemak bebas ↑.
  • Efek langsung terhadap kronotropik adalah untuk membuang panas tersebutvasodilatasi perifer.
  • Efek hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi nuklear sejumlah besar gen.
  • Hasilnya adalah peningkatan secara umum aktivitas fungsional seluruh tubuh.
  • Penggabungan dua DIT menghasilkan tetraiodotironin (T4 atau tiroksin).
  • Setelah diproduksi, tiroglobulin yang mengandung tirosin dikeluarkan dari sel folikel ke dalam koloid melalui eksositosis.