KP - 27 Fisiologi Aktivitas Kerja Insulin dan Glucagon

Cards (23)

  • Hormon insulin juga berperan dalam metabolisme lemak, yakni mengatur proses lipolisis dan lipogenesis.
  • Melalui lipolisis, asam lemak bebas dapat ditranspor ke mitokhondria untuk dioksidasi melalui reaksi beta-oksidasi.
  • Insulin menstimulasi penyerapan glukosa di hati dan jaringan adipose jaringan, serta mendorong terjadinya lipogenesis.
  • Peran insulin pada metabolisme protein adalah mengurangi katabolisme protein.
  • Insulin juga berperan dalam meningkatkan sintesis protein.
  • Pada kasus diabetes melitus berkaitan dengan defisiensi insulin menyebabkan glukosa ke jaringan menurun, glukokinase menurun dan glukoneogenesis meningkat akibatnya hiperglikemi, glukosuria, dehidrasi (poliuria dan polidipsi).
  • Pada kasus ini juga menyebabkan sintesis protein menurun (Balans nitrogen negative) akibatnya berat badan menurun, lipolisis meningkat yang menyebabkan peningkatan asam lemak bebas (akibat penurunan hormone sensitive lipase) dan peningkatan ketogenesis yang menyebabkan ketosis dan asidosis metabolisme, demikian juga dengan terjadinya peningkatan siklus urea membentuk uremia.
  • Karbohidrat yang sudah ditelan akan dicerna menjadi monosakarida dan diabsorpsi terutama dalam duodenum dan jejunum proksimal.
  • Sesudah diabsorpsi, kadar glukosa darah akan meningkat untuk sementara waktu dan akhirnya akan kembali lagi ke kadar semula.
  • Ini dimungkinkan karena adanya insulin yang dikeluarkan pankreas.
  • Manifestasi klinis diabetes melitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolik defisiensi insulin.
  • Diabetes Melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik adanya hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau reseptor insulin.
  • Pasien mengeluh lelah dan mengantuk.
  • Karena glukosa hilang bersama kemih, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan berkurang.
  • Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) mungkin akan timbul sebagai akibat kehilangan kalori.
  • Diabetes Melitus Tipe II, juga dikenal sebagai Non Insulin Dependent, adalah 80% kasus dengan usia dewasa dan bisa karena gangguan sekresi, gangguan kerja, atau kerusakan reseptor pada insulin.
  • Diabetes Kehamilan adalah 5% kasus.
  • Jika hiperglikemianya parah dan melebihi ambang ginjal, maka timbul glukosuria.
  • Glukosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran kemih (poliuria) dan timbul rasa haus (polidipsia).
  • Pasien mengalami defisiensi insulin tidak dapat mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal, atau toleransi glukosa sesudah makan karbohidrat.
  • Diabetes Melitus Tipe I, juga dikenal sebagai Insulin Dependent, adalah 10% kasus dengan usia muda (Juvenille DM) dan pankreas tidak bisa menghasilkan insulin sehingga pasien ini mutlak memerlukan suntikan insulin seumur hidupnya.
  • Diabetes Melitus Tipe Lain adalah 5% kasus.
  • Jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan oleh hati dan yang dipergunakan oleh jaringanjaringan perifer tergantung dari keseimbangan fisiologis beberapa hormon.