KP - 28 Hormone Paratiroid, Kalsitonin, Metabolisme Kalsium dan Fosfat

Cards (73)

  • Metabolisme Kalsium, Hormon Paratiroid dan Vitamin D dibawah pengawasan dr Robitaah Asfur, M. Biomed, AIFO-K FK.UMSUMETABOLISME KALSIUM FISIOLOGI TULANG TULANG dibagi menjadi 2: Tulang panjang dan Tulang pipih.
  • Tulang panjang dibentuk melalui proses osifikasi membran, sedangkan tulang pipih dibentuk melalui proses osifikasi yang berawal dibatang tulang.
  • Pertumbuhan tulang terhenti setelah epifisis menyatu dengan batang, yang disebut penutupan epifisis.
  • Kalsitonin efektif untuk mengurangi hiperkalsemia dan kadar fosfat plasma penderita hiperparatiroidisme, hiperkalsemia iodiopatik pada bayi, intoksikasi vitamin D dan osteolisis tulang akibat metastasis.
  • Obat ini tdk dpt melalui barier plasenta tetapi dpt masuk ke air susu ibu.
  • Vitamin D meningkatkan metabolisme tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dalam usus, selain itu vitamin D juga dapat meningkatkan aktivitas osteoklas, sel pembentukkan tulang, jadi dosis ringan vitamin D dan kalsium secara bersamaan dapat mengurangi resiko patah tulang.
  • Epifisis dari berbagai tulang menutup dengan urutan yang teratur, epifisis yang terakhir menutup setelah pubertas.
  • Sel Tulang 1 adalah osteoblas, yang berasal dari jalur mesenkim stroma sumsum tulang, memproduksi osteosid/ matriks tulang, berfungsi mensintesis dan mesekresikan matriks organik tulang, mengatur perubahan elektrolit cairan ekstraselular pada proses mineralisasi.
  • Sel Tulang 2 adalah osteoklas, yang berasal dari jalur hemopoetik, sel ini berpindah dari sumsum tulang lewat sirkulasi, sel ini ditemukan pada permukaan tulang yang mengalami resorpsi dan kemudian membentuk cekungan yang dikenal sebagai lakuna.
  • Kalsitonin tidak dapat mengurangi efek osteolisis HPT, tetapi bukan merupakan antihormon paratiroid; oleh karenanya tidak menghambat aktivasi adenil siklase sel tulang maupun ambilan Ca++ ke tulang yang diinduksi oleh HPT.
  • Masa paruh plasma kalsitonin manusia sekitar 4 menit.
  • Kalsitonin kecuali menghambat resorpsi tulang juga dapat merangsang pembentukan tulang oleh osteoblast.
  • Kerja kalsitonin tidak dihambat oleh inhibitor sintesis RNA maupun protein.
  • Setelah pemberian SK, kadar puncak dalam plasma tercapai dalam waktu 15-45 menit.
  • Sektor penyekitaran dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca++ plasma; bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya.
  • Pengukuran kadar kalsitonin dilakukan dengan cara imunoassay, kadar basal kalsitonin < 100 pg/ml.
  • Kalsitonin hanya dapat diberikan secara parenteral, per oral cepat dirusak oleh cairan lambung.
  • Kalsitonin adalah hormon polipeptida yang berefektif sebagai hipokalsemik dan hipofosfatemik.
  • Kalsitonin terdiri dari residu 32 asam amino yang membentuk rantai tunggal lurus.
  • Efek hipokalsemik dan hipofosfatemik kalsitonin terjadi akibat efek penghambatan langsung kalsitonin terresorpsi tulang oleh sel-sel osteoklas dan osteosit.
  • Metabolisme kalsitonin manusia terutama terjadi di ginjal.
  • Kalsitonin pertama kali diisolasi dari kelenjar tiroid.
  • Kadar rata-rata kalsitonin pada wanita lebih rendah dari pria.
  • Pemberian infus Ca++ dapat meningkatkan kadar basal ini sampai 2-3 kali lipat.
  • Pembentukkan tulang panjang terjadi melalui mekanisme pergeseran tulang endokondrial pada tulang panjang dan pergeseran pada tulang apendikular.
  • RBU terdiri dari osteoklas di depan yang diikuti oleh osteoblas, di belakang dan di tengah terdapat kapiler, jaringan syaraf dan jaringan ikat.
  • Osteoklas merusak matriks tulang, melekat pada permukaan tulang, memisahkan sel dengan matriks, menurunkan pH, sehingga akan melarutkan mineral dan merusak matriks sel.
  • Proses penyerapan tulang terjadi dalam tiga minggu sedangkan proses pembentukkan tulang membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
  • Selama hidup, tulang secara terus menerus diresorpsi dan tulang baru dibentuk.
  • Remodeling tulang sebagian besar adalah proses lokal yang berlangsung pada daerah kecil oleh populasi sel yang disebut unit remodeling tulang.
  • Mula-mula osteoklas menyerap tulang, lalu osteoblas meletakkan tulang baru didaerah yang sama.
  • Remodeling Tulang adalah proses untuk mereparasi kerusakkan tulang akibat kelelahan/fatigue damage, mencegah proses ketuaan atau aging dan akumulasi tulang tua.
  • Osteosit berasal dari osteoblas dimana proses mineralisasi yang tersimpan pada matriks tulang.
  • Osteosit mempunyai satu inti dan sel ini menjangkau permukaan luar dan dalam tulang, membuat tulang sensitif terhadap tekanan, mengontrol pergerakkan ion serta mineralisasi tulang.
  • Modelling Tulang adalah suatu proses untuk mencapai bentuk dan ukuran yang tepat selama pertumbuhan dan perkembangan tulang.
  • Proses remodeling diatur oleh sel osteoblas dan osteoklas yang tersusun dalam struktur yang disebut “bone remodeling unit” (RBU).
  • Kalsium dalam tulang mengalami pertukaran denga kecepatan 100% pertahun pada bayi dan 18% pertahun pada orang dewasa.
  • Bekerja memahat tulang, meresorpsi tulang dan membentuk tulang baru.
  • Hormon paratiroid (HPT) berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari empat kelenjar kecil, terletak bilateral di ujung atas dan bawah kelenjar tiroid.
  • Hormon paratiroid merupakan rantai polipeptida tunggal yang terdiri dari 84 asam amino, 34 asam amino pertama, merupakan bagian yang penting, karena menentukan aktivitas biologisnya.