IMM didirikan oleh beberapa tokoh Muhammadiyah, yaitu Djazman Al-Kindi, Soedibyo Markus, dan Rosyad Saleh. Selain itu juga ada AmienRais, dan YahyaMuhaimin
K.HAhmadBadawi selaku KetuaUmumPimpinanPusatMuhammadiyah saat itu merestui pendirian organisasi otonom Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dengan ditunjuknya MohammadDjazmanAl-Kindi sebagai KetuaUmumMusyawarahNasionalpertamaIMM
Tujuan didirikannya IMM adalah untuk mengusahakanterwujudnyaakademisiIslamyangberakhlakmuliadalamrangkamencapaitujuanMuhammadiyah
Faktor internal berdirinya IMM didirikan adalah untuk mewujudkancita-cita dan merefleksikanideologiMuhammadiyah. Namun, pada saat itu belumadaotonomMuhammadiyah yang bergerak di kemahasiswaan (Trilogi IMM)
Faktor eksternal berdirinya IMM adalah berdirinya IMM berkaitan dengansituasi dan kondisikehidupan di luar dan di sekitarMuhammadiyah.
Keadaan dan kehidupan umat Islam waktu itu masih banyak dipenuhi oleh tradisi, paham, dan keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sesungguhnya.
Keyakinan dan praktek keagamaan umat Islam, termasuk di dalamnya adalah mahasiswa, banyak bercampurbaur dengan takhayul, bid'ah, dan khurafat.
Sementara itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga tengah terancam oleh pengaruhideologikomunis (PKI), keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan konflikkekuasaanantargolongan dan partaipolitik.
Kader IMM sebagai intellectualcapital juga harus mampumenjadisocialcapital yang ditransformasikanmenjadisocialpower untuk mengubahtatanansosial yang tidakadil menjadi egaliter.
Kader ikatan adalah orang-orang yang prorakyat, menyampaikanaspirasirakyat dan berupayamenyelesaikanpersoalan-persoalankemasyarakatan.