Cards (27)

  • DEFINISI KASUS DAN DERAJAT PENYAKIT
    • Kasus suspek
    • Kasus Probable
    • Kasus Terkonfirmasi
  • Kasus suspek
  • Kasus probable
  • Kasus terkontaminasi
  • DERAJAT KEPARAHAN COVID-19
    Tanpa gejala.
    Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak ditemukan gejala.
  • DERAJAT KEPARAHAN COVID-19
    Ringan.
    Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia. Gejala yang muncul seperti demam, batuk, fatigue, anoreksia, napas pendek, mialgia. Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, penghidu (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia) yang muncul sebelum onset gejala pernapasan juga sering dilaporkan.
  • DERAJAT KEPARAHAN COVID-19
    Sedang
    Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia berat termasuk SpO2 < 95% dengan udara ruangan
    Anak-anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia tidak berat (batuk atau sulit bernapas + napas cepat dan/atau tarikan dinding dada) dan tidak ada tanda pneumonia berat). Kriteria napas cepat : usia 5 tahun, ≥30x/menit.
  • DERAJAT KEPARAHAN COVID-19
    Berat /Pneumonia Berat
    Pada pasien remaja atau dewasa: pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau SpO2 < 93% pada udara ruangan.
    pasien anak: pasien dengan tanda klinis pneumonia (batuk atau kesulitan bernapas), ditambah setidaknya satu dari berikut ini: Sianosis sentral atau SpO2 < 93%; Distres pernapasan berat (seperti napas cepat, grunting, tarikan dinding dada yang sangat berat);
  • Tanda bahaya umum: ketidakmampuan menyusu atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang. Napas cepat/tarikan dinding dada/takipnea: usia 5 tahun, ≥30x/menit.
  • Kritis
    Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok sepsis, atau kondisi lainnya yang membutuhkan alat penunjang hidup seperti ventilasi mekanik atau terapi vasopresor
  • Pengambilan swab di hari ke-1 dan 2 untuk penegakan diagnosis. Bila pemeriksaan di hari pertama sudah positif, tidak perlu lagi pemeriksaan di hari kedua, Apabila pemeriksaan di hari pertama negatif, maka diperlukan pemeriksaan di hari berikutnya (hari kedua)
  • Pada pasien rawat inap, pemeriksaan RT-PCR dilakukan evaluasi secara berkala.
    Untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up. Pemeriksaan follow-up hanya dilakukan pada pasien yang berat dan kritis.
  • Untuk PCR follow-up pada kasus berat dan kritis, dapat dilakukan setelah sepuluh hari dari pengambilan swab yang positif
  • Isolasi dapat dilakukan secara mandiri jika syarat klinis dan syarat rumah sebagai berikut dapat dipenuhi:
    •Syarat klinis: Usia ≤ 45 tahun, Tidak memiliki komorbid; Tanpa gejala/bergejala ringan
    •Syarat rumah: Dapat tinggal di kamar terpisah; DAN Ada kamar mandi di dalam rumah.
  • Apabila pasien Covid-19 berusia > 45 tahun maka dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan di poliklinik rawat jalan Covid-19 dan DPJP dapat menentukan apakah pasien dapat menjalani isolasi mandiri atau tidak
  • TERAPI ATAU TINDAKAN TAMBAHAN LAINNYA
    Antibiotik
    WHO menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 yang berat dan tidak menganjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus Covid-19 yang ringan
  • TERAPI ATAU TINDAKAN TAMBAHAN LAINNYA
    Antibodi monoclonal
    Antibodi monoklonal adalah protein yang dibuat di laboratorium dan memiliki kemampuan untuk meniru kerja sistem imun dalam melawan antigen berbahaya seperti virus. Penggunaan antibodi monoklonal umumnya ada COVID-19 derajat ringan sampai sedang. Casirivimab 1.200 mg + imdevimab 1.200 mg. Bamlanivimab 700 mg + etesevimab 1.400 mg. Sotrovimab. Vilobelimab. Regdanvimab
  • TERAPI ATAU TINDAKAN TAMBAHAN LAINNYA
    Janus Kinase Inhibitor
    Baricitinib merupakan salah satu obat golongan janus kinase inhibitor. Pilihan terapi ini direkomendasikan pada COVID-19 derajat berat ataupun kritis
  • TERAPI ATAU TINDAKAN TAMBAHAN LAINNYA
    • Mesenchymal Stem Cell (MSCs)/ Sel Punca
    • Intravenous Immunoglobulin (IVIG) Terapi IVIG menjadi satu alternatif pilihan terapi, terutama pada kasus COVID-19 yang berat
  • KRITERIA SELESAI ISOLASI, SEMBUH, DAN PEMULANGAN
    • Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik)
    Pasien konfirmasi asimtomatik tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi apabila sudah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
  • KRITERIA SELESAI ISOLASI, SEMBUH, DAN PEMULANGAN
    Kasus konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang
    Pasien konfirmasi dengan gejala ringan dan gejala sedang tidak dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR. Dinyatakan selesai isolasi harus dihitung 10 hari sejak tanggal onset dengan ditambah minimal 3 hari setelah tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
  • KRITERIA SELESAI ISOLASI, SEMBUH, DAN PEMULANGAN
    Pada kasus konfimasi gejala sedang dengan komorbid dan/atau yang kemungkinan berpotensi terjadi perburukan dapat dilakukan evaluasi ulang dengan RTPCR.
  • KRITERIA SELESAI ISOLASI, SEMBUH, DAN PEMULANGAN
    Kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit dinyatakan selesai isolasi apabila telah mendapatkan hasil pemeriksaan follow up RT-PCR 1 kali negatif ditambah minimal 3 hari tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan.
  • Dalam hal pemeriksaan follow up RT-PCR tidak dapat dilakukan, maka pasien kasus konfirmasi dengan gejala berat/kritis yang dirawat di rumah sakit yang sudah menjalani isolasi selama 10 hari sejak onset dengan ditambah minimal 3 hari tidak lagi menunjukkan gejala demam dan gangguan pernapasan, dinyatakan selesai isolasi, dan dapat dialihrawat non isolasi atau dipulangkan.
  • Pada keadaan normal, seorang pasien COVID-19 akan mengalami perbaikan kondisi setelah 2-6 minggu setelah terinfeksi.
  • Faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya long COVID antara lain:
    • perempuan,
    • usia > 50 tahun,
    • terdapat > 5 gejala selama infeksi akut,
    • membutuhkan perawatan di rumah sakit,
    • terdapat gejala kelelahan,
    • nyeri kepala,
    • dyspnea,
    • suara serak,
    • mialgia
  • Tanda dan gejala long COVID-19 dapat dikelompokkan menjadi dua pola keluhan, yaitu:
    ⪢ Kelelahan (fatigue), nyeri kepala, dan gejala saluran napas atas (sesak napas, nyeri tenggorokan, batuk persisten, dan anosmia)
    ⪢ Keluhan multisistem, meliputi demam dan gejala pencernaan seperti diare