Respons positif pada stimulus dan cedera sublethal, peningkatan efisiensi atau produktivitas, atau mengalami degenerasi (berkurangnya kapasitas fungsional)
Kegagalan dalam merespons secara efektif (difisiensi imun) terhadap mikroba menular atau benda asing berbahaya lain, atau respons yang berlebihan (reaksi alergi atau hipersensitivitas) terhadap antigen asing, atau penyakit autoimun
Radiasi pengion menyebabkan kerusakan langsung pada membran sel atau organel, radiasi ultraviolet mengganggu ikatan sel dengan pembentukan spesies oksigen reaktif (ROS)
Defisiensi makanan tertentu atau ketidakseimbangan asam amino esensial, asam lemak, vitamin, atau mineral menyebabkan pengecilan otot, penurunan tinggi badan, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, gangguan metabolisme, dan sejumlah penyakit
Sel mengkompensasi peningkatan beban kerja dengan peningkatan ukuran (hipertrofi) atau peningkatan jumlah (hiperplasia), sel yang tidak dapat memenuhi peningkatan permintaan mengalami degenerasi atau kematian, sel yang tidak menerima rangsangan mengalami atrofi
Kerusakan akibat penuaan disebabkan ROS, mutasi DNA, dan penuaan sel, pada sel yang dapat bereplikasi telomer memendek menyebabkan sel berhenti membelah, pada sel dengan kapasitas regeneratif kecil terjadi akumulasi lipofuscin dan produk metabolik lainnya yang menyebabkan degenerasi dan hilangnya sel
Sel-sel dengan kapasitas regeneratif yang kecil, seperti neuron
Akumulasi lipofuscin dan produk metabolik lainnya berkontribusi terhadap degenerasi dan hilangnya sel-sel tersebut, yang menyebabkan atrofi serebrokortikal pada otak yang menua
Terjadi degradasi fosfolipid pada membran sel, influx Ca2+ yang berlebihan, menyebabkan kerusakan pada membran sel dan mitokondria, kerusakan DNA nukleus, dan penurunan produksi ATP
Arsitektur jaringan di bawahnya dipertahankan setidaknya selama beberapa hari setelah kematian sel-sel dalam jaringan, bentuk sel dan struktur organ dipertahankan melalui koagulasi protein, tetapi nukleusnya menghilang
Nekrosis koagulatif yang menyerupai jaringan mumi (gangren kering), jika terjadi infeksi lagi di atas jaringan mati, liquefactive necrosis terjadi (gangren basah) akibat dari isi bakteri yang merusak dan leukosit yang tertarik
Jaringan nekrotik adiposa dengan tampilan putih kapur (chalky-white) akibat deposisi kalsium, asam lemak yang dikeluarkan dari trauma atau lipase yang bergabung dengan kalsium lewat proses saponifikasi
Kerusakan nekrotik pada dinding pembuluh darah, kebocoran protein (termasuk fibrin) ke dinding pembuluh darah mengakibatkan warna pink terang secara mikroskopik