P2.1 Larutan

Cards (21)

  • Dispersi
    Fasa terdispersi yang terdistribusi pada fasa pendispersi
  • Klasifikasi sistem dispersi berdasarkan ukuran partikel fasa terdispersi
    • Dispersi molekular
    • Dispersi koloidal
    • Dispersi kasar
  • Dispersi molekular
    • Ukuran partikel : < 1,0 nm
    • Karakteristik sistem : Partikel tidak terlihat mikroskop, lewat saringan ultra dan membran semipermeabel, difusi cepat
    • Contoh : Larutan glukosa, ion, molekul oksigen
  • Dispersi koloidal
    • Ukuran partikel : 1,0 nm - 1,0 um
    • Karakteristik sistem : Partikel tidak terlihat mikroskop biasa tapi terlihat dengan mikroskop ultra & elektron, lewat saringan dan tidak lewat membran semipermeabel, difusi lambat
    • Contoh : Emulsi, polimer alam (gom arab), polimer sintetik (musilago, CMC)
  • Dispersi kasar
    • Ukuran partikel : > 1,0 um
    • Partikel terlihat mikroskop biasa, tidak lewat saringan, partikel tidak terdifusi
    • Contoh : suspensi obat
  • Larutan
    Campuran 2 atau lebih komponen yang membentuk fasa tunggal homogen dalam skala molekular
  • Fasa terdispersi
    Solut (bentuk ion, molekul)
  • Fasa pendispersi
    Pelarut (solven) bagian terbesar dari sistem
  • Pelarutan
    Jumlah zat yang berpindah ke dalam larutan bila tercapai kesetimbangan antara larutan dengan kelebihan zat yang tidak terlarut
  • Larutan jernih
    Larutan yang diperoleh
  • Bercampur (miscible)
    Bila kedua fasa berbentuk gas, padat, atau cairan
  • Sifat fisik larutan
    • Sifat koligatif
    • Sifat aditif
    • Sifat konstitutif
  • Sifat koligatif
    Bergantung hanya pada jumlah partikel dalam larutan bukan pada jenis
    Contoh : tekanan osmotik, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih.
    Nilai sifat koligatif ± sama untuk non elektrolit , namun untuk elektrolit berbeda, tanpa memandang sifat kimia.
  • Sifat aditif
    Tergantung jumlah molekul secara menyeluruh atau jumlah sifat konstituen dalam larutan
    Contoh : bobot molekul larutan : jumlah
  • Sifat konstitutif
    Bergantung pada susunan dalam beberapa hal pada jumlah dan macam atom dalam suatu molekul
    Faktor penentu konstituen senyawa individual dan kelompok molekul dalam suatu sistem. Co : komponen -> konduktor
    Sifat fisik -> kebanyakan gabungan sifat aditif & sifat konstitutif, co : sifat elektrik, pembiasan cahaya.
  • Pernyataan konsentrasi larutan
    • Persen berat (b/b)
    • Persen volume (v/v)
    • Persen bobot per volume (b/v)
    • Molaritas (M)
    • Normalitas (N)
    • Molalitas(m)
    • Fraksi mol (Xn)
  • Kelarutan
    Jumlah bagian zat terlarut dalam bagian pelarut
  • Istilah kelarutan menurut FI edisi III
    • Sangat Mudah Larut (kurang dari 1)
    • Mudah Larut (1-10)
    • Larut (10-30)
    • Agak sukar Larut (30-100)
    • Sukar Larut (100-1000)
    • Sangat Sukar Larut (1000-10000)
    • Praktis Tidak Larut (Lebih dari 10000)
  • Sediaan farmasi berbentuk larutan
    • Pemberian Oral (sirup, eliksir, guttae oric, linktus)
    • Pemberian pada mukosa mulut/ kerongkongan (gargarisma)
    • Pemberian lewat telinga (guttae auriculares)
    • Pemberian lewat hidung (guttae nasales)
    • Pemberian lewat mukosa mata (guttae ophtalmic)
    • Pemberian Topikal (larutan topikal, lotio)
    • Pemberian lewat vaginal, rectal (clysma)
    • Pemberian lewat suntikan (injeksi, infus)
  • Keuntungan bentuk sediaan larutan
    • Lebih mudah ditelan
    • Lebih mudah diabsorpsi
    • Obat terdistribusi dalam seluruh sediaan
    • Mengurangi iritasi saluran cerna akibat lokalisasi obat pada bagian tertentu yang disebabkan sediaan tablet
  • Kekurangan bentuk sediaan larutan
    • Kurang menyenangkan dalam transportasi
    • Stabilitasnya lebih buruk dari sediaan padat
    • Merupakan media ideal pertumbuhan mikroba
    • Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasien menakar obat secara benar
    • Rasa obat yang tidak menyenangkan akan lebih terasa dibanding tablet