Save
Semester 6
Liquida & Semi Solida
P2.2 Larutan
Save
Share
Learn
Content
Leaderboard
Learn
Created by
Lyn
Visit profile
Cards (38)
Eksipien
Bahan tambahan dalam sediaan farmasi
View source
Jenis eksipien dalam sediaan larutan
Pembawa
/
pelarut
Dapar
Bahan pemanis
Pengawet
Antioksidan
Perisa
Pewarna
View source
Pelarut
Bahan yang digunakan untuk melarutkan bahan obat dan bahan tambahan
View source
Jenis pelarut dalam sediaan larutan
Air
Pelarut bukan air
View source
Air
Digunakan luas
Tidak toksik
Dapat melarutkan banyak bahan obat dan bahan tambahan
View source
Jenis air dalam farmakope
Air minum
Air destilasi
Air demineralisata
Air untuk injeksi
View source
Pelarut bukan air
Digunakan
bila jumlah air tidak cukup untuk melarutkan
Bahan obat tidak stabil dalam air
Untuk
memperpanjang efek obat
Perlu pertimbangan toksisitas, iritasi, potensi sensitifitasnya
View source
Macam-macam pelarut bukan air
Minyak tumbuhan
Alkohol
/
etanol
Alkohol Polihidroksi
DMSO
Parafin cair
View source
Minyak tumbuhan
Tidak menguap
Ester asam lemak dengan gliserol
Minyak zaitun, minyak kacang, minyak wijen, minyak jagung
,
Cocok untuk pelarut vitamin larut dalam minyak (vitamin A, vitamin D, dan vitamin E)
View source
Alkohol / etanol
Paling banyak digunakan terutama untuk pemakaian luar
Kadar > 15% anti mikroba
Untuk
oral dan parenteral kadar rendah kosolvensi dengan air
View source
Alkohol Polihidroksi
Mengandung 2 gugus hidroksil
Propilen glikol dan gliserol digunakan sebagai kosolvensi dengan air
Poli Etilen Glikol (PEG) bobot molekul rendah (PEG 400) digunakan sebagai pelarut injeksi eritromisin etil suksinat
View source
DMSO
Sangat polar
meningkatkan penetrasi obat melalui kulit
View source
Parafin cair
Digunakan
kosolven obat luar dalam emulsi
View source
DaparUntuk menjaga pH larutan obat dengan tujuan:
1. Menjaga kelarutan obat dalam sediaan
2. Meningkatkan stabilitas obat dalam sediaan kadaluarsa lebih panjang
View source
Jenis dapar yang umum digunakan
Dapar asetat (campuran asam asetat dan Na asetat)
Dapar sitrat (Campuran asam sitrat dan Na sitrat)
Dapar fosfat (campuran Na2HPO4 dan NaH2PO4)
View source
Syarat dapar yang baik
Kapasitas cukup untuk menjaga pH
Aman
Tidak mengganggu potensi bahan aktif/interaksi
Memungkinkan pewarnaan dan flavouring sediaan
View source
Pemanis
Untuk
mendapatkan rasa menyenangkan (manis)
View source
Jenis pemanis
Sukrosa
Glukosa
Manitol
Sorbitol
Gliserol
Pemanis buatan
(
Na sakarin,
dan
aspartam
)
View source
Bahan Pengawet
Digunakan untuk
mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam sediaan larutan
View source
Pengawet ideal
Memiliki aktivitas antimikroba yang luas
Stabil secara kimia dan fisika di atas umur simpan sediaan
Memiliki toksisitas rendah
View source
Bahan pengawet yang umum digunakan
Asam benzoat
dan
Na benzoat
(0,1 - 0,3 %)
Asam sorbat dan K sorbat (0,05-0,2%)
Alkil ester dari P-hidroksibenzoat : metilparaben (nipagin) propilparaben(nipasol) (9:1) -> meningkatkan spektrum antimikroba
View source
Antioksidan
Diperlukan untuk mencegah oksidasi dari obat dalam sediaan
Umumnya antioksidan lebih mudah dioksidasi daripada obat -> melindungi obat
View source
Antioksidan yang sering digunakan
Na sulfit
Na metabisulfit
Asam askorbat (vit C)
Butilhidroksi anisol (BHA)
Butilhidroksi toluena (BHT)
Propil galat
View source
Perisa
Digunakan untuk
menutup rasa tidak enak dari obat dalam larutan
View source
Jenis perisa berdasarkan rasa yang ingin ditutupi
Perisa untuk menutup rasa asin ( aprikot, peach, vanilla)
Perisa untuk menutup rasa pahit (cherry, mint, anisi)
Perisa untuk menutup rasa manis (vanilla, strawberry)
Perisa untuk menutup rasa asam (jeruk, lemon,lime)
View source
Pewarna
Untuk
membuat sediaan lebih menarik
Pewarna harus sesuai dengan perisa
View source
Pertimbangan formulasi sediaan larutan
Stabilitas zat aktif dan zat tambahan dalam pelarut air
Kelarutan Zat aktif dalam pelarut
View source
Kelarutan
Menggambarkan
seberapa jauh suatu zat terlarut dalam suatu pelarut
View source
Kondisi yang perlu diteliti kelarutannya
Pada suhu kamar
Pada suhu sedikit lebih tinggi dari suhu kamar (30°C
)
Pada suhu tubuh 37°C
Pada suhu rendah (4°C) dan suhu tinggi (60-70°C)
View source
Pendekatan bila kadar obat melebihi kriteria kelarutan
Kosolvensi
pH
Konstanta dielektrik
Solubilisasi miselar
Kompleksasi
Hidrotropi
Modifikasi kimia obat (pembentukan garam)
Ukuran partikel zat padat
View source
Kosolven
Cairan yang ditambahkan ke dalam formulasi sediaan larutan untuk meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut dalam air
Ditambahkan karena tidak semua obat dapat larut dalam air sesuai dengan dosisnya.
View source
Contoh kosolven
Etanol
Gliserol
Propilenglikol
PEG 400
View source
pH
Mempengaruhi kelarutan obat yang bersifat asam/basa lemah
View source
Sediaan larutan oral
biasanya
memiliki pH 5-8
View source
Asam lemah
AH(padat) <==> AH(larutan
)
AH(larutan) <==> A- + H+
Ka = [H+] [A-]/ [AH]
View source
Persamaan ini berguna untuk
menentukan kelarutan total asam lemah pada pH tertentu
View source
Menentukan pH yang dibutuhkan agar sejumlah obat terlarut dalam larutan
[H+] = Ks.Ka/Sr-Ks
View source
Dapar
Pada Pemilihan pH yang sesuai dengan kelarutan, faktor lain perlu diperhatikan stabilitas dan kompatibilitas secara fisik
Bila pH merupakan faktor kritis dalam menjaga kelarutan obat dapar