P5 Emulsi

Cards (21)

  • Emulsi
    Suatu sistem heterogen terdiri dari 2 cairan yang tidak bercampur, yang satu terdispersi di dalam yang lain dalam bentuk tetesan-tetesan kecil dengan diameter 0,5 -1 µm
  • Fase pendispersi (fase kontinyu)
    Fase tempat fase terdispersi berada
  • Fase terdispersi (fase dalam)
    Fase yang terdispersi di dalam fase pendispersi
  • Penggunaan emulsi
    • Penggunaan oral: emulsi minyak ikan, emulsi parafin
    • Penggunaan lokal: emulsi dalam kosmetika (hand & body lotion)
  • Sifat emulsi
    Secara termodinamika emulsi tidak stabil, energi antar muka sangat tinggi
  • Prinsip Pembuatan emulsi
    1. Tahap pemecahan fase terdispersi menjadi partikel/globul halus di dalam fase pendispersi
    2. Tahap stabilisasi: penambahan emulgator untuk mencegah koalesensi
  • Jenis Emulsi
    • Emulsi minyak dalam air (M/A)
    • Emulsi air dalam minyak (A/M)
    • Multiple Emulsi (A/M/A)
  • Penentuan Jenis Emulsi
    • Pengenceran dengan Fase luar
    • Perubahan Warna
    • Fluoresensi
    • Penghantaran listrik
  • Pembuatan Emulsi
    Tahap awal: pemilihan komponen ketiga (third component/Emulsifying agent/emulgator)
  • Emulgator
    • Mampu menjaga stabilitas emulsi hingga mencapai shelf life
    • Dapat bercampur dengan bahan obat atau bahan tambahan lainnya
    • Tidak mengganggu stabilitas & efektivitas bahan obat
    • Tidak toksis dalam batas penggunaan
    • Bau, rasa, warna lemah
  • Mekanisme kerja emulgator
    1. Menurunkan tegangan antar muka minyak & air, stabilisasi termodinamika
    2. Pembentukan lapisan film antar permukaan untuk membentuk halangan mekanik
    3. Pembentukan lapisan rangkap elektrik untuk membentuk halangan elektrik
    4. Adsorpsi permukaan tetesan
  • Macam-macam Emulgator
    • Bahan-bahan karbohidrat
    • Bahan-bahan protein
    • Alkohol dengan BM tinggi
    • Partikel padat halus
    • Surfaktan
  • Golongan Surfaktan
    • Anionik
    • Kationik
    • Non ionik
    • Ampoterik/amfolitik
  • Perhitungan Hidrophylic-Lipophylic Balance (HLB)
    • Tergantung HLB jenis minyak, tipe a/m àHLB pengemulsi 3-6, tipe m/a àHLB pengemulsi 8-16
    • HLB dapat dicapai à emulgator tunggal atau campuran
  • Penentuan tipe emulsi
    • Tergantung pada rasio volume fase dalam emulsi dan karakteristik surfaktan
    • Fase luar (kontinyu) umumnya à jumlah volume paling besar
    • Banyaknya gugus polar(hidrofil) dan non polar(lipofil) pada surfaktan akan menentukan tipe emulsi
    • Aturan Bancroft's: fase cairan(minyak atau air) dimana surfaktan lebih mudah larut à dikatakan sebagai fase luar(kontinyu)
  • Menentukan komposisi Emulgator dengan nilai yang dikehendaki
    1. Rumus I: A% = (X-HLBb)/(HLBa-HLBb) X100%, B% = 100% - A%
    2. Rumus II: (B1 X HLB1)+(B2 X HLB2) = (Bcampuran X HLBcampuran )
  • Metode pembuatan emulsi
    Metode Gom kering/kontinental/4:2:1
    Metode anglosaxon/metode gom basah
  • Stabilitas Emulsi
    Emulsi dikatakan tidak stabil
    Didiamkan à Fase dalam membentuk koalesenssi/agregat tetesan
    Bila agregat tetesan naik ke permukaan atau ke dasar emulsià membentuk lapisan pekat fase dalam
    Bila semua atau sebagian cairan fase dalam tidak teremulsi membentuk lapisan yang berbeda pada permukaan atau dasar emulsi.
  • Kerusakan emulsi
    Creaming : agregat tetesan cenderung lebih besar untuk naik ke permukaan atau turun ke dasar.
    Breaking : Agregat tetesan dalam emulsi bergabung membentuk pemisahan fase menjadi suatu lapisan
    Inversi fase: Perubahan tipe emulsi secara tiba-tiba dari tipe A/M ke M/A atau sebaliknya.
  • Pengawet Emulsi & Anti oksidan
    Emulsi mengandung komponen seperti karbohidrat, protein, sterol yang mempermudah perkembangan mikroba à butuh pengawet (nipagin, nipasol, natrium benzoat)
    Minyak dalam emulsi à menjadi tengik à butuh antioksidan. co : Butil hidroksi anisol (BHA), butil hidroksi toluena (BHT)
  • Evaluasi sediaan
    Homogenitasà kadar
    Organoleptis à bau, rasa, warna
    pH
    Viskositas à reologi
    Stabilitas