P6 Suspensi

Cards (28)

  • Suspensi
    Sistem heterogen terdiri dari 2 fasa, dimana fasa kontinu atau fasa luar biasanya berbentuk cair, sedangkan fasa terdispersi atau fasa dalam berbentuk padat
  • Tujuan Sediaan Suspensi
    Memperlambat laju sedimentasi dan mengupayakan agar partikel yang telah tersedimentasi dapat disuspensikan dengan baik
  • Sifat fisik Formulasi suspensi yang baik
    • Suspensi harus tetap homogen sampai batas waktu tertentu minimal antara waktu pengocokan dalam wadah sampai dituang untuk sejumlah dosis yang diperlukan
    • Endapan yang terbentuk pada saat penyimpanan harus mudah diredispersi dengan pengocokan yang tidak terlalu kuat
    • Suspensi kemungkinan memerlukan pengental untuk mengurangi kecepatan pengendapan dari partikel. Viskositas tidak boleh terlalu tinggi sehingga sulit dipindahkan dari wadah ke alat penakar (sendok dll)
    • Partikel yang tersuspensi harus kecil dan uniform untuk mendapatkan sediaan yang hasul, aseptabel dan bebas dari gritty texture (berpasir)
  • Penggunaan suspensi dalam farmasi
    • Seperti halnya sirup, suspensi dapat diberikan pada anak-anak untuk zat sukar larut
    • Mengurangi proses penguraian zat aktif. Zat aktif larut à penguraian, co : oksitetrasiklin + kalsium
    • Suspensi kering (dry sirup) untuk zat yang mudah terurai
    • Suspensi dengan partikel halus meningkatkan luas permukaan à menjerap toksin atau asam lambung, co: kaolin, antasida (alukol, magnesium hidroksida, dll)
    • Suspensi barium sulfat untuk kontras pada pemeriksaan sinar-X saluran cerna
    • Suspensi untuk injeksi
    • Suspensi untuk aerosol
    • Suspensi obat luar, co : lotio Kalamin
  • Faktor yang mempengaruhi suspensi
    • Jumlah, ukuran, bentuk partikel
    • Pertumbuhan partikel
  • Morfologi (bentuk luar)/Habit partikel
    • Bulat (sferis)
    • Silinder
    • Jarum
    • Kubus
    • Prisma
    • Iregular
  • Struktur internal partikel
    Kristal & amorf. Amorf lebih mudah larut daripada kristal
  • Luas permukaan spesifik
    Luas permukaan persatuan volume (Sv) dan luas permukaan persatuan berat (Sw)
  • Polimorfisme
    Keadaan dimana senyawa kimia tertentu yamg memiliki struktur internal kristal berbeda-beda. Polimorfisme mempengaruhi sifat-sifat fisika a.l. kelarutan. Contoh : kloramfenikol palmitat (3 bentuk kristal A, B, C). Bentuk A tidak boleh > 10%
  • Permukaan Padat-Cair : Tahap-Tahap Proses Dispersi
    • Pembasahan serbuk
    • Memecah cluster untuk membentuk partikel koloid
    • Flokulasi dispersi
  • Pembasahan (wetting)
    Adanya adsorbsi udara pada permukaan padatan à bahan padat sukarterbasahi. Sifat bahan padat à mudah terbasahi (liofil), sukar terbasahi (liofob)
  • Sudut kontak (θ )
    Sudut yang dibentuk permukaan zat padat dengan cairan.
    θ = 0 , serbuk terbasahi sempurna.
    θ < 90, terjadi pembasahan serbuk.
    90< θ<180, serbuk sukar terbasahi
  • Surfaktan memudahkan pembasahan dan menurunkan tegangan antarmuka padat-cair
  • Contoh surfaktan
    • Tween 20
    • Tween 60
    • Tween 80
    • Natrium lauril sulfat
  • Kontrol ukuran partikel
    Ukuran partikel bahan aktif harus halus, bila ukuran partikel > 5μm à gritty texture. Ukuran partikel suspensi dapat berubah/bertambah besar dari pada saat produksi/fabrikasi karena adanya perubahan kelarutan bahan aktif akibat suhu
  • Parasetamol, makin meningkat suhu maka kelarutan makin tinggi sedangkan pada penurunan suhu terjadi rekristalisasi à tumbuh kristal
  • Suspensi Flokulasi
    Flokulasi : bergabungnya partikel membentuk agregat yang lebih besar. Sistem ini mempercepat sedimentasi. Cairan supernatan cepat bening à dosis obat tidak akurat
  • Pengendalian flokulasi
    • Kombinasi ukuran partikel
    • Pemberian elektrolit, mengurangi gaya tarik menarik antar partikel à endapan longgar à redispersi
    • Penambahan polimer pengental, mengurangi laju sedimentasi à mencegah flokulasi
  • Suspensi deflokulasi (caking)
    Laju sedimentasi rendah à mencegah penjerapan cairanà à endapan kompakà sukar redispersi (caking/claying). Cairan supernatan keruhà laju sedimentasi lambat. Viskositas tinggi à mencegah sedimentasi
  • Derajat Flokulasi
    • Suspensi terflokulasi: F =Hu/Ho
    • Suspensi terdeflokulasi: F∞ = H∞/Ho
    • Derajat flokulasi: β = F/F ∞ = Hu/ H∞
  • Aliran Newtonian
    G = F/η
  • Aliran non-Newtonian
    G = F-f/ηp
  • Pertimbangan pemilihan bahan tambahan
    • Compatibility with the drug
    • Stability at a specific pH and temperature
    • Compatibility with other adjuvant
    • Cost
  • Bahan Pensuspensi (suspending agent)
    • Gom arab
    • Tragakan
    • Natrium alginat
    • Turunan selulosa (metil selulosa, CMC)
    • Silikat terhidrasi (bentonit, veegum)
  • Evaluasi Sediaan Suspensi
    • Homogenitas
    • pH sediaan
    • Derajat flokulasi (laju sedimentasi)
    • Redispersibilitas
    • Reologi
    • Penentuan ukuran partikel suspensi
    • Densitas
  • Suspending agent dry sirup
    Acacia
    CMC NA
    Iota Carrageenan
    Mikrokristalin selulosa + CMC NA
    Povidon
    Propilenglikol alginat
    Silikon diosida coloidal
    sodium starch glikolat
    tragacanth
    xanthan gum
  • Metode dry sirup
    Powder blend
    granulated product
    kombinasi
  • produksi granula
    reduksi ukuran partikel
    pencampuran suspending agent, wetting agent dan anti foaming agent
    pencampuran bahan aktif
    granulasi
    pengeringan
    milling
    final blend