Golongan terpelajar yang diajari tentang paham liberal
Politik liberal yang mulai diterapkan di Nusantara dengan dibangun pendidikan formal, penghapusan tanam paksa dan diganti ekonomi liberal, dan penerapan politik etis (balas budi)
Liberalisme adalah:
Aliran atau paham yang mengutamakankebebasan
Hak individu diutamakan selama legal dan mampu
Siapa yang kuat atau punya uang, dialah penguasanya
Uang adalah segalanya
Golongan terpelajar berperan dalam menumbuhkan kesadaran nasional dengan:
Membentuk organisasi pergerakan di bidang politik yang bersifat nasionalisme (Contoh: Budi Utomo )
Kritik dan gagasan kebangsaan yang disebarkan secara langsung atau melalui media massa
*Keduanya digunakan untuk mencari pengikut
Golongan profesional berperan dalam menumbuhkan kesadaran nasional dengan:
Mendirikan perguruan kebangsaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir masyarakat pribumi dan bangkit dari keterbelakangan. Contoh perguruan kebangsaan di Indonesia:
Taman Siswa -> Ki Hajar Dewantara
Muhammadiyah -> Kiyai Haji Ahmad Dahlan
INS ( Indonesische Nederlandsche School )
Peran pers ( Media massa atau orang yang bekerja di bidang jurnalistik ) terhadap munculnya kesadaran nasional:
Aktif dalam mengkritik pemerintah kolonial ( +kalau pemerintah merasa kritikannya terlalu pedas, penulisnya akan diasingkan. Contoh: Ki Hajar Dewantara yang diasingkan ke Belanda )
Media dalam menyampaikan gagasan kemerdekaan dan propaganda yang dilakukan kaum terpelajar
Menyalurkan berita perjuangan ke berbagai daerah
*Mereka mendapatkan izin menerbitkan dan menyebarkan koran dsb dengan bantuan bangsawan Belanda yang pro Indonesia atau kaum liberal
Nederlandsche-Indie / Hindia-Belanda resmi mengunakan istilah "Indonesia" saat Kongres Pemuda 2 ( 1928 ). Pengunaan nama Indonesia sebelumnya digunakan dan dipopulerkan oleh:
Indische Partij
Indische Vereeniging ( Perhimpunan Indonesia )
Dengan cara:
Indische Partij mengunakan istilah " Indonesia " dalam kegiatan politik
Diterbitkannya biro Indonesische Persbureau / Kantor Berita Indonesia oleh Ki Hajar Dewantara di Belanda
Diterbitkannya majalah Indonesia Merdeka oleh Indonesische Vereeniging / Perhimpunan Indonesia
Organisasi pergerakan Nasional
Organisasi Etnik Kedaerahan ( berbasis daerah / anggotanya berasal dari daerah tertentu )
Paguyuban Pasundan -> Sunda
Tri Koro Dharmo / Jong Java -> Jawa
Jong Minahasa -> Sulawesi
Organisasi Keagamaan
Muhammadiyah
Persatuan Islam ( PersIs)
Nahdatul Ulama ( NU )
Sarekat Dagang Islam / Sarekat Islam
Organisasi Radikal ( menganut paham Ekstrimisme )
Partai Komunis Indonesia ( PKI )
Peran Kongres Perempuan Pertama
Pendirian sekolah untuk perempuan agar dapat berpartisipasi aktif di masyarakat dan memberikan kesempatan mendapatkan hak kepada perempuan
Memberikan keterampilan kepada perempuan supaya dapat berkarya dalam kehidupan masyarakat dan menghasilkan uang
*Kongres Perempuan pertama dilaksanakan di Yogyakarta , 22-25 Desember 1928 dengan tujuan menyamakan pandangan dalam memperjuangkan dan memajukan perempuan indonesia
* Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu ( 1959 )
Contoh pahlawan Indonesia perempuan
Cut Nyak Dien
Cut Nyak Meutia
Martha Christina Tiahahu
Rohanna Kudus
Raden Ajeng Kartini
Kardinah Resonegoro
Raden Dewi Sartika
Sari Parmerat
Fatmawati
Contoh organisasi perempuan Indonesia
Putri Merdeka
Wanita Katolik
Aisyiah
Wanudyo Utomo
Serikat Kaum Ibu Sumatra
Ina Tuni
Perserikatan Perempuan Indonesia
Di Perang Asia Timur Raya / Pasifik, Jepang menyerah dan mengaku kalah kepada Blok Sekutu setelah angkatan perang Jepang di Kepulauan Pasifik kalah dan pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki
Kemudian pada 17 Juli 1944, Jenderal Kuniaki Koiso diangkat sebagai Perdana Menteri Jepang
Pada 7 September 1944, PM Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia jika Jepang menang melawan sekutu di Perang Dunia 2 supaya Indonesia tidak memberontak dan membantu Jepang
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan ( BPUPK ) / Dokuritsu Junbi Kosakai diumumkan pada 1 Maret 1945 oleh Letnan Jenderal Kumakichi Harada dan diresmikan pada 29 April 1945 dengan tujuan mempelajari hal / syarat penting negara yang merdeka seperti membuat sistem pemerintahan, menentukan dasar negara, dan menentukan wilayah.
Apa saja syarat penting negara yang merdeka?
ada sistem pemerintahan, dasar negara, dan wilayah
Sidang pertama BPUPK dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In ( sekarang Gedung Pancasila ) pada 28, 29 Mei - 1 Juni 1945 dengan struktur organisasi:
Ketua: Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat
Wakil: Ichibangase Yosio
Sekretaris: Raden Panji Soeroso
Anggota: 60 orang Indonesia & 7 orang Jepang
Dan memiliki agenda: merumuskan dasar negara Indonesia dan bentuk negara Indonesia. Tapi selama sidang, hanya MEMBAHAS pandangan umum dasar negara.
Kesimpulan: sidang pertama BPUPK tidak menghasilkan atau meresmikan apapun
Pendapat tentang dasar negara Indonesia:
Mr. Profesor Mohammad Yamin ( 29 Mei )
Peri kebangsaan
Peri kemanusiaan
Peri KeTuhanan
Peri kerakyatan
Kesejahteraan rakyat
Profesor Mr. Dr. Soepomo ( 31 Mei )
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan lahir batin
Musyawarah
Keadilan sosial
Ir. Soekarno ( 1 Juni )
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme dan Peri kemanusiaan
Mufakat atau demokrasi
Kesejahteraan Indonesia
KeTuhanan Yang Maha Esa
Sidang kedua BPUPK dilaksanakan pada 10 Juli-17 Juli 1945 dengan agenda: rancangan undang-undang dasar dan wilayah Indonesia
Kesimpulan: BPUPK sama sekali tidak meresmikan atau menghasilkan apapun karena tujuan organisasi tsb adalah MEMBAHAS SYARAT NEGARA MERDEKA