P4 FENOL

Cards (29)

  • Definisi fenol
    •Memiliki 1 atau lebih gugus hidroksil yang menempel pada cincin
    aromatiK
    •atau senyawa yang memiliki paling sedikit satu buah gugus fenol.
  • Sifat fenol
    •Mudah Larut dalam air (Polar)
    •Bentuk Glikosida
  • Polifenol
    •Bukan bentuk polimerisasi dari senyawa fenolik
    •Merupakan satu senyawa yang memiliki lebih dari satu gugus fenol
  • Fenol
    • Senyawa fenol alami sangat banyak ditemukan, banyak gugus yang bisa tersubstitusi pada kerangka utama fenol, terutama gugus hidroksi
    • Senyawa fenol berupa seny. Aromatik, menunjukan serapan kuat pada daerah spektrum UV. Jika ditambahkan basa akan terjadi pergeseran batokromik.
  • Flavonoid serta fenol monosiklik sederhana, fenilpropanoid, kuinon fenolik merupakan golongan terbesar
    Lignin, melanin dan tanin merupakan senyawa polifenol
    Peranan gol. Seny. Fenol :
    Lignin sebagai bahan pembentuk dinding sel
    Antosianin sebagai pemberi warna pada bunga
  • Klasifikasi senyawa fenolik
  • IDENTIFIKASI UMUM SENYAWA FENOLIK
    Pereaksi FeCl3 1% dalam air atau dalam etanol.
    Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya warna hijau, merah, ungu, biru atau hitam.
    Atau campuran perekasi FeCl3 1% dalam air atau dalam etanol dan Kalium heksasianoferat (III) 1%
    Senyawa fenol mununjukan serapan kuat pada daerah UV (aromatic dengan ikatan rangkap terkonjugasi)
    Geseran batokromik pada spektrum UV bila diberi basa
  • FENOLIK SEDERHANA : Aktivitas Biologi
    Bakterisidal, antiseptic dan anthelmintic
    (Pengelly, 2004)
  • FENOLIK SEDERHANA : Substitusi Gugus Hidroksil
    Posisi Meta, Para dan orto
    Floroglukinol (1,3,5-trihidroksibenzen)
  • FENOLIK SEDERHANA : Contoh
    •p-Kresol, 3-etilfenol, 3,4-dimetilfenol
    •Resorkinol (1,3-dihidroksibenzen)
    •Hidrokuinon merupakan difenol yang paling banyak ditemukan dalam tumbuhan
  • ASAM FENOLAT
    Fenol yang tersubstitusi oleh gugus karboksil dan aldehid
  • Asam Sinamat, Sinamil aldehid dan Sinamil Alkohol
    Struktur utamanya C6-C3
    Banyak sekali ditemukan
    Contoh : Asam p-Koumarat, Sinamil alcohol (p-koumaril alcohol), Sinamil aldehid (p-Koumaril aldehid, Asam Kafeat
    Dalam tanaman : Asam Kuinat, Asam sikimat dan asam tartrat
    Asam Klorogenat merupakan asam sinamat yang teresterifikasi dengan asam kafeat dan asam kuinat.
  • Fenil Propanoid
    Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar lignin .
    Empat macam asam hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat dan p-kumarat.
  • Asam Ferulat
    Asam ferulat adalah senyawa fenolik yang dapat dihasilkan salah satunya ialah dengan reaksi kondensasi vanilli dengan asam malonat.
    Asam ferulat adalah turunan dari golongan asam hidroksi sinamat, yang memiliki kelimpahan yang tinggi dalam dinding sel tanaman
    Senyawa asam ferulat memiliki aktivitas antikanker dan antioksidan. Selain itu juga dapat menjadi prekursor dalam pembuatan senyawa aromatik lain yang bermanfaat.
  • Asam Ferulat
    Sebagai antioksidan, asam ferulat kemungkinan menetralkan radikal bebas, seperti spesies oksigen reaktif (ROS). ROS kemungkinan yang menyebabkan DNA rusak dan mempercepat penuaan.
    Asam ferulat banyak ditemukan dalam padi (terutama beras merah), gandum, kopi, buah apel, nanas, jeruk dan kacang tanah.
    Dalam perindustrian, asam ferulat memiliki kelimpahan dan dapat dimanfaatkan sebagai prekursor dalam pembuatan vanilli, agen perasa sintesis yang sering digunakan dalam ekstrak vanilla alami.
  • Asam sinamat & turunan
    • Banyak ditemukan di alam, terutama turunan hidroksisnamat seperti : p-kumarat, kafeat, ferulat, sinapat
    • Banyak ditemukan dalam bentuk ester
    • Mudah dideteksi karena memberikan fluoresensi berwarna hijau atau biru di bawah sinar UV
    • Panjang gelombang maks sekitar 245; 320 nm
    • Gugus alkena pada umumnya mempunyai konfigurasi trans, tetapi isomerisasi dapat terjadi selam proses pemisahan dari jaringan tumbuhan oleh sinar matahari
  • Kumarin dan turunannya
    Banyak ditemukan dalam tumbuhan, lebih dari 20 suku tumbuhan.
    Hidroksikumaran biasanya ditemukan bersama turunan hidroksisinamat.
    Mudah dideteksi sebagaimana hidroksisinamat di bawah sinar UV, hidroksikumarin memberi warna yang lebih tajam.
    Panjang gelombang maks 230; 275; 310; 350 nm
    Ikatan rangkap pada posisi 3 & 4 mudah diadisi, sebagaimana ikatan rangkap alkena biasa.
  • Flavonoid
    Dibangun oleh kerangka c6-C3-C6
    Terdistribusi luas pada semua tumbuhan
    Memproduksi pigmen berwarna kuning, merah dan biru pada bunga, memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan penangkal insekta
    Dibagi dalam 3 jenis berdasarkan perbedaan pada struktur kerangka C3 yang mengikat 2 gugus benzene. (Khalkon, Auron dan Flavonoid)
    Berdasarkan posisi cincin B terhadap cincin C Flavonoid, terbagi menjadi 3 jenis :
    1. Flavonoid (2-fenilbenzopiran)
    2. Isoflavonoid (3-benzopiran)
    3. Neoflavonoid (4-benzopiran)
  • Betasianin
    Pigmen warna yang terdapat dalam buah Bit
    Spektrum UV mirip dengan antosianin
    Dalam strukturnya memiliki atom N yang tidak dimiliki oleh antosianin
  • Identifikasi Senyawa Fenol Sederhana
    Terlebih dahulu sampel ekstrak kental dihidrolisis dengan asam (HCl 2M) ataupun basa (NaOH 2M) dalam etanol-air.
    Fenol yang terbebas diekstraksi kembali dengan eter dan dikeringkan. Residu dilautkan kembali dalam etanol, kemudian digunakan sebagai sampel untuk KLT.
    Fenol menyerap daerah UV pendek dan dapat dideteksi dengan plat silika GF254.
  • Identifikasi Senyawa Fenol Sederhana
    Penampak bercak yang khas : Folin-Ciocalteu, rekasi positif menghasilkan warna bercak biru cepat (inti katekol, atau hidrokuinon).
    Uap Amonia menghasilkan warna bercak biru sampai kelabu
    Vanilin – HCl dan Vanilin sulfat akan menghasilkan warna merah muda
    Pereaksi Gibbs (2,6-diklorokuinon-kloroimida 2% dalam kloroform) dapat digunakan untuk membedakan asam vanilat (merah muda) dan asam isovanilat (biru), merupakan isomer dengan nilai Rf yang hampir sama
  • Identifikasi Senyawa Fenol Sederhana : Kromatografi Kertas
    Umumnya menggunakan fase gerak BAW (butanol-As. Asetat Glasial-Water)
    Fenol sederhana umumnya berada pada garis depan batas pengembangan
    KKt 2 Dimensi, fase gerak pertama benzen-as. Asetat-air (6:7:3) dan fase gerak kedua Natrium format-asam format-air (10:1:200)
  • Identifikasi Senyawa Fenol Sederhana : Kromatografi Gas Cair
    Jarang dipilih untuk memisahkan senyawa fenol
    Harus dirubah menjadi turunannya yang cocok (eter trimetilsilil atau asetat) agar menjadi senyawa yang mudah menguap pada suhu yang digunakan oleh sistem kromatografi gas.
    Telah berhasil memisahkan 38 jenis senyawa fenol pada daun tembakau yang sudah diolah (fenol, p-kresol, katekol, 4-metil-2,6-6 dimetoksifenol)
  • Identifikasi Senyawa Fenol Sederhana : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT / HPLC)
    Menggunakan kolom fase balik (μ Bondapak C18)
    Fase gerak : Air-Metanol-Asam asetat (12:6:1)dan Air-Asam asetat-n-butanol (342:1:14)
  • Ekstraksi Sampel
    Pilihan metode ekstraksi tergantung pada sifat dari bahan sumber serta senyawa target. Oleh karena itu, sebelum memilih metode ekstraksi, penting untuk memutuskan pada keseluruhan target ekstraksi.
  • Ekstraksi Sampel : Target ekstraksi proses ekstraksi dapat berupa:
    (a) senyawa bioaktif yang tidak diketahui;
    (b) senyawa yang telah diketahui;
    (c) sekelompok senyawa yang terkait secara struktural;
    (d) semua metabolit sekunder yang dihasilkan oleh sumber alami tertentu yang tidak diproduksi oleh sumber "kontrol" yang berbeda,
    misalnya, dua spesies dari genus yang sama atau spesies yang sama tumbuh dalam kondisi yang berbeda;
    (e) identifikasi semua metabolit sekunder yang ada dalam suatu organisme untuk sidik jari kimia atau studi metabolomik
  • Metode Isolasi Untuk Asam Hidroksisinamat dan hidroksikumarin
    Ekstraksi dalam pelarut alkohol
    Hidrolisis ekstrak dengan basa atau asam, dipekatkan. Ekstrak kental diekstraksi kembali dengan eter atau etil asetat, kemudian diuapkan. Residu dilarutkan dalam etanol atau methanol kemudian dipantau dengan KLT selulosa ataupun Kromatografi Kertas.
  • Metode Isolasi Untuk Asam Hidroksisinamat dan hidroksikumarin: Identifikasi dengan Spektro UV

    1. Asam Kafeat dengan pita serapan khas pada 243 nm dan 326 nm, pita II memiliki bahu di 300 nm
    2. Eskuletin (Kumarin) yang berikatan dengan asam kafeat memiliki pita serapan pada 230 nm, 260 nm, 303 nm dan 351 nm