Suatu wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau dibungkus
Pengemasan
Suatu proses memberikan wadah atau pembungkus kepada suatu sediaan yang bertujuan untuk mengurangi atau mencegah kerusakan pada bahan atau obat yang akan dibungkus atau dikemas
Persyaratan Bahan Pengemas
Mampu menjaga obat yang dikemas agar tetap bersih dan terlidungi dari panas, kotoran dan kontaminan lain
Mampu melindungi obat yang dikemas dari kerusakan fisik dan gangguan dari cahaya (penyinaran)
Mudah dibuka, ditutup, dan meningkatkan kemudahan dalam pengangkutan, dan distribusi
Tidak permeabilitas terhadap udara (oksigen/gas lain), serta tidak bereaksi secara kimia (inert) dengan obat yang dikemas
Memudahkan dalam mengidentifikasi obat yang dikemasnya, memberikan informasi obat, dan mencegah pemalsuan
Kemasan Primer
Kemasan yang langsung bersentuhan dengan bahan atau produk yang dikemas dengan tujuan untuk melindungi produk dari benturan, kebocoran, atau kontaminasi lainnya
Contoh kemasan primer berdasarkan bentuk kemasannya
Blister
Strip
Pot
Tube
Botol
Sachet
Vial
Ampul
Tabung/kaleng
Botol tetes mata/telinga
Bahan yang digunakan dalam kemasan primer
Gelas/Kaca
Plastik
Logam
Kertas
Gelas/Kaca
Bersifat inert, transparan, mudah dibersihkan, penutup efektif dan dapat ditutup kembali (returnable), memiliki kekerasan yang kuat (tidak penyok)
Mudah pecah (bersifat fragile), bobot cukup berat, membutuhkan lokasi penyimpanan yang cukup besar, harga relative mahal dan sulit untuk dibentuk
Plastik
Bobotnya ringan, cukup mudah dibentuk dan bisa diberi warna, tidak mudah pecah, permukaannya dapat langsung diberi keterangan produk, terdapat berbagai jenis pilihan bahan dasar plastik, harga relatif lebih murah
Mudah penyok dan tidak kuat saat menghadapi tekanan, beberapa jenis plastik sulit di-print pada permukaannya, berpotensi terjadinya distorsi (panelling/cavitation) pada wadah akibat mengabsorpsi gas dari luar
Logam
Tidak mudah pecah, dapat mencegah keringnya sediaan dengan mencegah hilangnya bahan yang mudah menguap
Bersifat korosif sehingga dapat mengkontaminasi sediaan, membutuhkan pelapis bahan inert pada bagian dalam untuk mencegah kontak antara logam dengan sediaan yang mengandung bahan reaktif, harganya cukup mahal
Kemasan Sekunder
Kemasan lapis kedua setelah kemasan primer, yang tidak bersentuhan langsung dengan produk, dan bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih kepada produk
Contohkemasan sekunder
Kardus kemasan obat
Kemasan Tersier
Kemasan yang berada pada lapisan terluar yang bertujuan untuk melindungi kemasan primer dan sekunder, serta dimaksudkan untuk menghindari kerusakan selama pengangkutan atau distribusi produk
Contoh kemasan tersier
Kotak karton obat
Informasi yang tertera di kemasan
Namadagang/merk
Kandunganobat
Bentuksediaan
Indikasi/ kegunaan
Penandaanobat
Kuantitas atau volume obat
Kemasan Tamper Resistant
Kemasan anti rusak adalah metode pengemasan dengan indikator atau pelindung khusus, yang jika sudah dibuka pelindung akan rusak. Bertujuan untuk memastikan obat diterima pasiendalam keadaan tersegel
Jenis Kemasan Tamper Resistant
Heat shrink band
Tamper evident closures
Decorative tamper evident labels
Tamper evident liners
Contoh kemasan yang digunakan dalam obat racikan
Kertas perkamen
Kertas puyer sealer
Pot krim/salep
Pot transparan
Botol
Botol Saturasi
EtiketObat
Identitas suatu obat yang dicantumkan pada kemasan obat yang akan diserahkan dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang identitas pasien, namaobat, aturan pemakaian obat, informasi kadaluwarsa dan peringatan terkait obat
Jenis Etiket Obat
Etiket putih (untuk penggunaan oral)
Etiket biru (untuk obat luar)
Komponen dalam etiket
Identitas Apotek/RS/Puskesmas/Klinik
Nomor etiket dan tanggal penulisan etiket
Nama pasien
Nama obat
Khasiat obat
Aturan pemakaian obat
Informasi terkait peringatan
Informasi penyimpanan obat
Nama dan tanda tangan apoteker yang menuliskan etiket