Cards (72)

  • Analisis
    Usaha untuk mengurai atau memerinci komponen pembentuk objek kajian secara detail dan mendalam
  • Objek kajian analisis
    Spesi kimia dalam bentuk ion-ion ataupun molekul dalam bahan yang diuji (disebut sampel) dengan segala karakter, sifat dan watak perubahannya
  • Analisis
    Proses yang melibatkan penetapan dan pengukuran suatu karakteristik sampel serta penilaian terhadap suatu standar tertentu untuk mengevaluasi tingkat kualitas dari sampel tersebut
  • Tujuan analisis
    Memperoleh data, lalu dikaji, dievaluasi terhadap acuan standar dan akhirnya akan diperoleh kesimpulan yang menjadi dasar tindakan
  • Pertanyaan dasar dari keingintahuan manusia tentang objek kajian (sampel)
    • Apa yang ada di dalam sampel? (kualitatif)
    • Berapa banyak spesi kimia dalam sampel? (kuantitatif)
  • Motif dilakukannya analisis
    • Identifikasi (mengungkap identitas spesi kimia melalui uji kualitatif)
    • Uji Kemurnian (mengkaji adanya cemaran melalui uji batas atau penetapan kadar)
    • Penetapan Kadar atau Kekuatan (menetapkan jumlah spesi kimia yang terdapat dalam sampel melalui uji kuantitatif kimiawi atau uji mikrobiologi)
  • Sasaran sampel analisis
    • Senyawa kimia tunggal (misalnya bahan baku)
    • Campuran beberapa senyawa kimia (campuran multikomponen)
    • Senyawa kimia dalam matriks (organic, anorganic, biologi)
  • Wujud sampel
    • Bahan baku (raw material, bahan aktif farmasi, eksipien, ingredient)
    • Sedian Farmasi (pharmaceutical dosage forms): tablet, kapsul, sirop, salep, obat tetes mata, supositoria, dll.
    • Sampel biologi (darah, urin, jaringan, dll)
    • Sampel lainnya (kosmetika, obat tradisional, pangan, lingkungan)
  • Analit
    Objek kajian analisis berupa spesi kimia yang berada dalam suatu sampel
  • Matriks
    Bagian dari sampel di luar analit yang tidak perlu dianalisis, tapi dapat mengganggu analisis terutama dalam sampel multikomponen, campuran atau sampel biologi
  • Sifat matriks
    • Inert, tidak mengganggu analisis
    • Dapat mengganggu analisis karena turut teranalisis
    • Dapat merusak dan mengkontaminasi senyawa kimia dan intrumen ukur
  • Tujuan umum analisis
    • Menetapkan apakah suatu bahan telah memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan Spesifikasi atau Standar Mutu bahan
    • Memeriksa apakah telah terjadi penurunan mutu, kontaminasi (masuknya cemaran ke dalam bahan) atau pemalsuan pada bahan
    • Menguji stabilitas produk yang digunakan untuk penetapan cara dan lama penyimpanan yang sesuai untuk mempertahankan mutu bahan atau produk selama waktu edar
  • Produk kimia sangat mendominasi hidup dan kehidupan manusia dewasa ini
  • Kualitas produk kimia sangat tergantung pada komposisi dan kandungan kimianya serta kualitas mikrobiologinya
  • Analisis digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas dan keamanan bahan, baik identitas, kemurnian maupun kandungan senyawa aktifnya melalui penggunaan metode/prosedur analisis
  • Stakeholder terkait analisis kimia
    • Karakterisasi dan pengawasan
    • Uji klinik
    • Toksikologi/farmakokinetik
    • Kesesuaian regulasi
    • Uji stabilitas produk
    • Pengembangan produk
    • Uji forensik
    • Uji doping
    • Uji residu pestisida
  • Hasil analisis yang salah akan mempengaruhi kesimpulan dan tindakan yang diambil
  • Tahapan proses analisis
    • Penentuan masalah analisis
    • Pemilihan metode atau prosedur analisis
    • Pengambilan sampel
    • Perlakuan awal sampel
    • Pemisahan untuk menghilangkan gangguan
    • Pengukuran
    • Perhitungan
    • Pelaporan
  • Hirarki metodologi analisis
    • Teknik analisis
    • Metode analisis
    • Prosedur analisis
    • Protokol analisis
  • Penyiapan awal sampel ditujukan untuk memperoleh larutan atau padatan yang homogen, reprodusibel dan sesuai untuk pengukuran dengan metode yang digunakan
  • Penyiapan sampel diawali sejak sampling, transportasi, penyimpanan sampel dan proses pengawetan sampel
  • Prosedur penyiapan sampel harus selektif dan memberikan rekoveri analit yang kuantitatif yang tinggi (>99%)
  • Rekoveri yang tinggi akan meningkatkan kepekaan dan presisi (ketepatan) hasil analisis atau pengukuran
  • Analisis terhadap bahan dalam keadaan murni tidak akan memberikan hasil yang akurat
  • Sampel
    Bahan yang akan dianalisis
  • Penyiapan sampel
    Tahapan yang sangat berpengaruh pada akurasi, presisi, dan kesesuaian metode
  • Prosedur penyiapan sampel
    • Harus selektif dan memberikan rekoveri analit yang kuantitatif yang tinggi (>99%)
    • Rekoveri yang tinggi akan meningkatkan kepekaan dan presisi (ketepatan) hasil analisis atau pengukuran
  • Jika tingkat rekoverinya rendah, maka penyiapan sampel harus dilakukan secara berulang-ulang, namun harus dengan cara yang hati-hati agar tidak terjadi kehilangan analit
  • Beberapa teknik penyiapan sampel dapat dilakukan secara otomatis dengan instrumen untuk penyiapan sampel sudah tersedia
  • Di Laboratorium modern sudah menggunakan robot untuk penyiapan sampelnya
  • Prosedur yang baik dan diinginkan
    Prosedur dengan cara penyiapan awal yang sederhana atau yang tidak ada tahap penyiapan sampel → analisis langsung ke bahan
  • Analisis terhadap bahan dalam keadaan murni tidak akan mengalami gangguan berarti, sampel itu tinggal dianalisis langsung atau diubah menjadi larutan yang sesuai dengan teknik pengukuran atau metode analisis yang digunakan
  • Analisis yang dilakukan terhadap sampel dalam bentuk campuran sering mengalami gangguan dari bahan/spesi kimia lain ataupun dari matriks terhadap metode analisis yang digunakan sehingga hasil analisis akan salah atau tidak memberikan hasil analisis yang akurat dan presisi
  • Adanya matriks dalam sampel dapat mengganggu pengukuran yang digunakan dalam analisis, sehingga dapat menurunkan akurasi dan presisi metode
  • Cara menyelesaikan masalah gangguan matriks dalam sampel
    • Memilih metode separatif (misalnya metode kromatografi) yang sesuai tanpa ada gangguan dari matriks
    • Melakukan pemisahan analit dari matriks sampel sebelum pengukuran
  • Tahap pemisahan atau pengubahan bentuk tersebut dilakukan pada tahap perlakuan awal atau preparasi/penyiapan sampel dalam suatu rangkaian aktifitas analisis
  • Cara pemisahan berdasarkan jenis analit dan matriks
    • Pengendapan
    • Reaksi Kompleksasi
    • Kromatografi Ion
    • Pertukaran ionik
    • Destruksi basah/kering
    • Ekstraksi
    • Pelarutan
    • Solid Phase Extraction
    • Distilasi
    • Elektroforesis
  • Tujuan penyiapan awal sampel
    • Pemekatan analit
    • Meningkatkan keterukuran analit melalui perubahan bentuk, reaksi kimia, derivatisasi, agar kompatibel dengan metode analisis yang digunakan
    • Menghilangkan komponen pengganggu analisis (spesi kimia lain atau matriks) melalui pemisahan, clean-up, filtrasi, dll
    • Melindungi instrumen ukur dari kerusakan dan kontaminasi
  • Faktor yang mempengaruhi penyiapan awal sampel
    • Jenis sampel
    • Kadar analit dalam sampel
    • Jenis metode analisis yang digunakan
    • Informasi dan Kualitas hasil analisis yang dipersyaratkan atau yang diinginkan (akurasi dan presisi)
  • Tahap penyiapan awal ini menjadi tahapan penentu keberhasilan analisis untuk memperoleh informasi hasil analsis yang baik (akurat dan presisi)