Usaha untuk mengurai atau memerinci komponen pembentuk objek kajian secara detail dan mendalam
Objek kajian analisis
Spesi kimia dalam bentuk ion-ion ataupun molekul dalam bahan yang diuji (disebut sampel) dengan segala karakter, sifat dan watak perubahannya
Analisis
Proses yang melibatkan penetapan dan pengukuran suatu karakteristik sampel serta penilaian terhadap suatu standar tertentu untuk mengevaluasi tingkat kualitas dari sampel tersebut
Tujuan analisis
Memperoleh data, lalu dikaji, dievaluasi terhadap acuan standar dan akhirnya akan diperoleh kesimpulan yang menjadi dasar tindakan
Pertanyaan dasar dari keingintahuan manusia tentang objek kajian (sampel)
Apa yang ada di dalam sampel? (kualitatif)
Berapa banyak spesi kimia dalam sampel? (kuantitatif)
Motif dilakukannya analisis
Identifikasi (mengungkap identitas spesi kimia melalui uji kualitatif)
Uji Kemurnian (mengkaji adanya cemaran melalui uji batas atau penetapan kadar)
Penetapan Kadar atau Kekuatan (menetapkan jumlah spesi kimia yang terdapat dalam sampel melalui uji kuantitatif kimiawi atau uji mikrobiologi)
Sasaran sampel analisis
Senyawa kimia tunggal (misalnya bahan baku)
Campuran beberapa senyawa kimia (campuran multikomponen)
Senyawa kimia dalam matriks (organic, anorganic, biologi)
Wujud sampel
Bahan baku (raw material, bahan aktif farmasi, eksipien, ingredient)
Sampel lainnya (kosmetika, obat tradisional, pangan, lingkungan)
Analit
Objek kajian analisis berupa spesi kimia yang berada dalam suatu sampel
Matriks
Bagian dari sampel di luar analit yang tidak perlu dianalisis, tapi dapat mengganggu analisis terutama dalam sampel multikomponen, campuran atau sampel biologi
Sifat matriks
Inert, tidak mengganggu analisis
Dapat mengganggu analisis karena turut teranalisis
Dapat merusak dan mengkontaminasi senyawa kimia dan intrumen ukur
Tujuan umum analisis
Menetapkan apakah suatu bahan telah memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan Spesifikasi atau Standar Mutu bahan
Memeriksa apakah telah terjadi penurunan mutu, kontaminasi (masuknya cemaran ke dalam bahan) atau pemalsuan pada bahan
Menguji stabilitas produk yang digunakan untuk penetapan cara dan lama penyimpanan yang sesuai untuk mempertahankan mutu bahan atau produk selama waktu edar
Produk kimia sangat mendominasi hidup dan kehidupan manusia dewasa ini
Kualitas produk kimia sangat tergantung pada komposisi dan kandungan kimianya serta kualitas mikrobiologinya
Analisis digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas dan keamanan bahan, baik identitas, kemurnian maupun kandungan senyawa aktifnya melalui penggunaan metode/prosedur analisis
Stakeholder terkait analisis kimia
Karakterisasi dan pengawasan
Uji klinik
Toksikologi/farmakokinetik
Kesesuaian regulasi
Uji stabilitas produk
Pengembangan produk
Uji forensik
Uji doping
Uji residu pestisida
Hasil analisis yang salah akan mempengaruhi kesimpulan dan tindakan yang diambil
Tahapan proses analisis
Penentuan masalah analisis
Pemilihan metode atau prosedur analisis
Pengambilan sampel
Perlakuan awal sampel
Pemisahan untuk menghilangkan gangguan
Pengukuran
Perhitungan
Pelaporan
Hirarki metodologi analisis
Teknik analisis
Metode analisis
Prosedur analisis
Protokol analisis
Penyiapan awal sampel ditujukan untuk memperoleh larutan atau padatan yang homogen, reprodusibel dan sesuai untuk pengukuran dengan metode yang digunakan
Penyiapan sampel diawali sejak sampling, transportasi, penyimpanan sampel dan proses pengawetan sampel
Prosedur penyiapan sampel harus selektif dan memberikan rekoveri analit yang kuantitatif yang tinggi (>99%)
Rekoveri yang tinggi akan meningkatkan kepekaan dan presisi (ketepatan) hasil analisis atau pengukuran
Analisis terhadap bahan dalam keadaan murni tidak akan memberikan hasil yang akurat
Sampel
Bahan yang akan dianalisis
Penyiapan sampel
Tahapan yang sangat berpengaruh pada akurasi, presisi, dan kesesuaian metode
Prosedur penyiapan sampel
Harus selektif dan memberikan rekoveri analit yang kuantitatif yang tinggi (>99%)
Rekoveri yang tinggi akan meningkatkan kepekaan dan presisi (ketepatan) hasil analisis atau pengukuran
Jika tingkat rekoverinya rendah, maka penyiapan sampel harus dilakukan secara berulang-ulang, namun harus dengan cara yang hati-hati agar tidak terjadi kehilangan analit
Beberapa teknik penyiapan sampel dapat dilakukan secara otomatis dengan instrumen untuk penyiapan sampel sudah tersedia
Di Laboratorium modern sudah menggunakan robot untuk penyiapan sampelnya
Prosedur yang baik dan diinginkan
Prosedur dengan cara penyiapan awal yang sederhana atau yang tidak ada tahap penyiapan sampel → analisis langsung ke bahan
Analisis terhadap bahan dalam keadaan murni tidak akan mengalami gangguan berarti, sampel itu tinggal dianalisis langsung atau diubah menjadi larutan yang sesuai dengan teknik pengukuran atau metode analisis yang digunakan
Analisis yang dilakukan terhadap sampel dalam bentuk campuran sering mengalami gangguan dari bahan/spesi kimia lain ataupun dari matriks terhadap metode analisis yang digunakan sehingga hasil analisis akan salah atau tidak memberikan hasil analisis yang akurat dan presisi
Adanya matriks dalam sampel dapat mengganggu pengukuran yang digunakan dalam analisis, sehingga dapat menurunkan akurasi dan presisi metode
Cara menyelesaikan masalah gangguan matriks dalam sampel
Memilih metode separatif (misalnya metode kromatografi) yang sesuai tanpa ada gangguan dari matriks
Melakukan pemisahan analit dari matriks sampel sebelum pengukuran
Tahap pemisahan atau pengubahan bentuk tersebut dilakukan pada tahap perlakuan awal atau preparasi/penyiapan sampel dalam suatu rangkaian aktifitas analisis
Cara pemisahan berdasarkan jenis analit dan matriks
Pengendapan
Reaksi Kompleksasi
Kromatografi Ion
Pertukaran ionik
Destruksi basah/kering
Ekstraksi
Pelarutan
Solid Phase Extraction
Distilasi
Elektroforesis
Tujuan penyiapan awal sampel
Pemekatan analit
Meningkatkan keterukuran analit melalui perubahan bentuk, reaksi kimia, derivatisasi, agar kompatibel dengan metode analisis yang digunakan
Menghilangkan komponen pengganggu analisis (spesi kimia lain atau matriks) melalui pemisahan, clean-up, filtrasi, dll
Melindungi instrumen ukur dari kerusakan dan kontaminasi
Faktor yang mempengaruhi penyiapan awal sampel
Jenis sampel
Kadar analit dalam sampel
Jenis metode analisis yang digunakan
Informasi dan Kualitas hasil analisis yang dipersyaratkan atau yang diinginkan (akurasi dan presisi)
Tahap penyiapan awal ini menjadi tahapan penentu keberhasilan analisis untuk memperoleh informasi hasil analsis yang baik (akurat dan presisi)