Cards (65)

  • Validasi
    Proses ilmiah yang dilakukan untuk membuktikan bahwa karakteristik kinerja metode analisis telah memenuhi persyaratan yang sesuai dengan tujuan penggunaannya
  • Verifikasi
    Proses ilmiah yang dilakukan laboratorium untuk membuktikan bahwa laboratorium mampu menggunakan metode standar yang sesuai dengan tujuan penggunaannya pada kondisi nyata laboratorium
  • Pengembangan dan Perancangan metode analisis bertujuan untuk menemukan, memilih dan membuat metode analisis baru atau memodifikasi metode lama agar sesuai dengan kebutuhan
  • Pengembangan metode analisis baru tidak dapat dipisahkan dari validasi metode analisis, karena metode analisis hasil pengembangan tersebut baru dapat dikatakan baik, jika telah divalidasi secara ilmiah kesesuaiannya dengan tujuan metode
  • Validasi metode merupakan persyaratan yang penting dalam praktek proses pengujian, karena metode analisis yang sudah tervalidasi akan menjamin hasil pengujiannya benar dan terpercaya
  • ISO 17025.2005, Farmakope dan CPOB mensyaratkan bahwa metode analisis yang digunakan untuk pengujian kualitas produk (farmasi, pangan olahan, kosmetika, dll) atau untuk pemenuhan spesifikasinya, harus sudah dibuktikan kesesuaiannya terhadap akurasi, presisi dan reliabilitasnya
  • 21 CFR211.194(a)(2): "Users of analytical methods described in USP–NF are not required to validate the accuracy and reliability of these methods, but merely verify their suitability under actual conditions of use"
  • Proses Verifikasi Metode
    1. Personal laboratorium harus memahami dan mampu melakukan pengujian sesuai dengan yang tertera monografi dalam kompendial
    2. Kriteria keberterimaan (acceptance criteria) untuk verifikasi harus ditetapkan oleh Laboratorium sebelum melakukan verifikasi metode
    3. Jika verifikasi metode tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa metode analisis kompendial tersebut tidak sesuai untuk digunakan pada pengujian kualitas sampel yang diuji
    4. Oleh karenanya perlu adanya modifikasi metode atau pengembangan metode analisis untuk menemukan metode yang sesuai dalam pengujian kualitas produk tersebut
  • Verifikasi metode tidak dilakukan pada metode/prosedur uji yang umum pada kompendial (farmakope, Kodeks Makanan, Kodeks Kosmetik, dll) seperti sisa pemijaran, susut pengeringan, penetapan kadar air, penetapan bilangan kimia, penetapan pH, dan penetapan keasaman atau kebasaan
  • Validasi Metode Analisis wajib diterapkan pada metode analisis yang merupakan hasil pengembangan sendiri, bukan metode baku/kompendial, digunakan di luar ruang lingkup yang telah ditetapkan, atau dimodifikasi atau direvisi agar sesuai dengan penggunaan yang dimaksud
  • Tujuan Validasi Metode Analisis
    • Menjamin mutu dan pencapaian tingkat mutu tertentu (CPOB)
    • Menjamin mutu produk yang dapat diterima oleh suatu badan internasional (Syarat di Negara Penerima)
    • Memenuhi persyaratan akreditasi ISO 17025
    • Memenuhi persyaratan pendaftaran obat jadi/sediaan farmasi untuk memperoleh Nomor Izin Edar
    • Memenuhi persyaratan metode yang digunakan pada uji Profisiensi antar Laboratorium
  • Tahapan Proses Validasi
    1. Kualifikasi perangkat keras
    2. Validasi perangkat lunak
    3. Uji kesesuaian sistem
    4. Validasi/verifikasi metode analisis
  • Parameter Kinerja Metode Analisis
    • Akurasi
    • Presisi
    • Spesifisitas atau Selektifitas
    • Sensitivitas
    • Linearitas dan Rentang
  • Perbedaan Parameter Validasi Metode Menurut Farmakope dan ICH
    • Farmakope (FI VI dan USP): Akurasi, Presisi, Batas Deteksi, Batas Kuantitasi, Spesifisitas/Selektifitas, Linearitas, Rentang
    • International Conference on Harmonization (ICH): Akurasi, Presisi, Batas Deteksi, Batas Kuantitasi, Spesifisitas/Selektifitas, Linearitas, Rentang, Ketegaran (Robustness), Kesesuaian Sistem
  • Parameter Validasi Yang Harus Diuji Berdasarkan Kategori Metode Analisis (USP, FI IV)
    • Penetapan Kadar (I dan III): Spesifitas, Linearitas, Rentang, Akurasi, Presisi
    • Penetapan Kadar Cemaran (II a): Spesifitas, Linearitas, Rentang, Akurasi, Presisi, Batas Deteksi, Batas Kuantitasi
    • Identifikasi Cemaran (II b): Spesifitas, Batas Deteksi
    • Identifikasi (IV): Spesifitas
  • Spesifisitas
    Kemampuan metode analisis dalam menguji secara tegas satu analit yang terpisah dengan adanya komponen lain atau yang diperkirakan ada seperti cemaran, hasil degradasi dan matriks
  • Selektifitas
    Kemampuan metode analisis dalam menguji secara tegas beberapa analit yang terpisah secara nyata satu sama lain dengan adanya komponen lain
  • Linearitas
    Kemampuan metode analisis dalam memperoleh hasil uji atau respon instrumen yang proporsional (sepadan) terhadap konsentrasi analit dalam sampel dan dalam rentang konsentrasi yang digunakan secara langsung atau melalui suatu transormasi matematik yang jelas
  • Rentang
    Interval antara batas terendah dan batas tertinggi konsentrasi analit yang telah dibuktikan dengan hasil presisi, akurasi dan linearitas yang dapat diterima
  • Akurasi
    Kedekatan hasil analisis dengan nilai sebenarnya
  • Presisi
    Kedekatan hasil analisis satu sama lain
  • Batas Deteksi
    Konsentrasi terendah analit dalam sampel yang masih dapat dideteksi dengan metode analisis
  • Batas Kuantitasi

    Konsentrasi terendah analit dalam sampel yang masih dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima
  • Akurasi (Kecermatan)
    Tingkat kedekatan hasil pengujian metode analisis dengan nilai yang sebenarnya atau dengan nilai yang dinyatakan benar
  • Batas Deteksi
    Menunjukkan kepekaan atau sensitivitas metode: Konsentrasi terendah analit dalam sampel yang masih dapat terdeteksi, tapi tidak perlu ditetapkan secara kuantitatif dalam kondisi percobaan yang telah ditetapkan
  • Batas Kuantitasi
    Menunjukkan kepekaan atau sensitivitas metode: Konsentrasi terendah analit dalam sampel yang dapat ditentukan kadarnya dengan hasil presisi dan akurasi yang diterima dalam kondisi percobaan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam satuan konsentrasi dalam sampel
  • Presisi (Kesaksamaan)
    Tingkat kesesuaian antara hasil analisis individual jika prosedur dilakukan berulang kali terhadap sampel ganda atau beberapa sampel yang homogen, dinyatakan sebagai: 1. Repitibilitas (Keterulangan), 2. Presisi Antara, 3. Reprodusibilitas (Ketertiruan)
  • Robustness (Ketegaran)
    Kemampuan metode untuk tetap dan bertahan tidak terpengaruh oleh perubahan kecil dari factor metode pada saat analisis dilaksanakan
  • Parameter Validasi/Verifikasi Untuk Berbagai Metode Analisis
    • KATEGORI I DAN III (KUANTITATIF)
    • KATEGORI II A (KUANTITATIF)
    • KATEGORI II B (UJI BATAS)
    • KATEGORI IV (IDENTIFIKASI)
  • Metode Analisis
    • KCKT
    • KG
    • KLT-DENSITOMETRI
    • SPEKTROMETRI
    • METODE KIMIA
  • Tahapan Validasi Metode
    • Tahap Persiapan
    • Tahap Pengujian Validasi
  • Spesifisitas/Selektifitas
    Kemampuan metode analisis dalam menguji secara tegas analit yang dimaksud dengan adanya komponen lain atau yang diperkirakan ada seperti cemaran, hasil degradasi dan matriks
  • Jika Spesifisitas atau Selektifitas metode kurang baik maka metode harus dilengkapi dengan prosedur pendukung atau perlakuan awal yang memadai seperti pemisahan : ekstraksi, destilasi, SPE, dll
  • Spesifisitas
    Dapat ditandai dengan hasil reaksi kimia yang khas dari suatu analit dengan pereaksi khas (perubahan warna atau terbentuknya endapan)
  • Selektifitas pada kromatogram
    Ditandai dengan puncak dan waktu retensi analit yang tidak dipengaruhi oleh pelarut, matriks atau senyawa lain (cemaran)
  • Kriteria Keberterimaan Selektifitas
    • Pada kromatogram hasil penyuntikan larutan analit encer dan larutan blangko/placebo atau pelarut tidak terdapat puncak lain yang menggangu waktu retensi analit
    • Puncak analit target terpisah dengan jelas dari puncak yang lain (Resolusi kedua puncak > 1,5)
    • Puncak kromatogram analit target dinyatakan murni berdasarkan detektor PDA
  • Linearitas
    Kemampuan metode untuk memperoleh hasil uji atau respon instrumen yang proporsional (sepadan) terhadap konsentrasi analit dalam sampel dan dalam rentang konsentrasi yang digunakan secara langsung atau melalui suatu transormasi matematik yang jelas
  • Cara Pengujian Linearitas
    • Menyiapkan larutan analit (baku pembanding) sebanyak minimal 6 konsentrasi dengan rentang 20 - 120% dari konsentrasi aktual
    • Mengukur respon instrument rata-rata dari enam larutan tersebut, masing-masing paling sedikit tiga kali pengukuran
    • Buat kurva antara respon instrumen terhadap konsentrasi dan hitung persamaan matematik yang memadai (persamaan garis regresi linear)
  • Koefisien Korelasi (r)

    Perhitungan parameter linearitas
  • Variansi Regresi Linear (Vx0)

    Perhitungan parameter linearitas