Keseimbangan cairan dan Elektrolit

Cards (30)

  • Cairan dan elektrolit
    Cairan tubuh merupakan larutan yang terdiri dari zat pelarut (air) dan zat terlarut (elektrolit dan non-elektrolit)
  • Elektrolit
    Zat terlarut yang berdisasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisasosiasi menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion)
  • Kation utama dalam cairan ekstraseluler
    Natrium (Na+)
  • Kation utama dalam cairan intraseluler
    Kalium (K+)
  • Anion utama dalam cairan ekstraseluler
    Klorida (Cl–)
  • Anion utama dalam cairan intraseluler
    Ion fosfat (PO4 3-)
  • Non elektrolit
    Zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik
  • Cairan Intraseluler (CIS)
    Cairan yang berada di dalam sel atau disebut juga sitosol. Sekitar 2/3 dari total cairan tubuh pada orang dewasa merupakan cairan intraseluler
  • Cairan Ekstraseluler (CES)
    Cairan yang berada di luar sel. Cairan ekstraseluler dibagi menjadi cairan interstisial (CIT), cairan intravaskuler (CIV), dan cairan transeluler (CTS)
  • Fungsi cairan tubuh

    • Membantu proses metabolisme tubuh
    • Melancarkan peredaran darah
    • Mengangkut zat-zat ke seluruh sel tubuh melalui darah
    • Membuang zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh seperti sisa makanan maupun zat berbahaya/racun
    • Membantu mengatur suhu tubuh
    • Membantu mempertahankan pH tubuh
    • Melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot
    • Menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit
    • Sebagai pelarut berbagai zat yang diperlukan tubuh
    • Sebagai konduktor elektrokimia (neuro transmisi)
  • Keseimbangan cairan tubuh
    Keseimbangan antara intake dan output cairan, dengan prinsip jumlah air yang masuk harus sama dengan jumlah air yang hilang dari tubuh
  • Sumber cairan tubuh

    • Minuman
    • Makanan
    • Hasil metabolisme
  • Cara pengeluaran cairan tubuh
    • Urin
    • Feses
    • Insensible Water Loss
  • Mekanisme perpindahan cairan dan elektrolit
    1. Difusi
    2. Osmosis
    3. Transpor aktif
  • Mekanisme pengontrolan cairan dan elektrolit

    • Hipotalamus
    • Pituitari
    • Kelenjar adrenal
    • Ginjal
    • Jantung
  • Wan gradien konsentrasi
    Perbedaan konsentrasi zat antara dua tempat
  • DIFUSI
    1. Perpindahan pasif dan tidak butuh energi melalui membrane permeable
    2. Simple diffusion: perpindahan pasif pada gas (O2, CO2, nitrogen) & urea
    3. Facilitated diffusion: adanya molekul pembawa zat pd membrane sel yg meningkatkan proses difusi ke dalam sel terutama pada glukosa
  • OSMOSIS
    Perpindahan antar kompartemen melalui membrane semi permeable (permeable untuk cairan tapi impermeable untuk solute)
  • TRANSPOR AKTIF
    Melawan gradien konsentrasi dan butuh energi (ATP) terutama pada pemeliharaan konsentrasi Na+ dan K+ antara ICF & ECF melalui pompa Na+ dan K+
  • REGULASI CAIRAN TUBUH
    1. Hipotalamus → respon haus akibat peningkatan osmolalitas plasma (osmoreseptor)
    2. Pituitari → pelepasan hormon ACTH & ADH
    3. Kelenjar adrenal → pelepasan hormon aldosterone → retensi cairan pada ginjal
    4. Ginjal → pelepasan hormon renin (proses renin-angiotensin-aldosterone)
    5. Jantung → pelepasan ANP )atrial natriuretic peptide) → peningkatan eksresi air dan Na+ pada tubuus ginjal
    6. GI tract → masukan cairan peroral (mampu mensekresikan 8000 cairan yang diserap oleh tubuh) & pengeluaran sedikit cairan via feses
    7. Baroreseptor di arkus aorta & sinus karotikus
    8. Voluereseptor/reseptor regang di atrium
  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAIRAN & ELEKTROLIT
    • Umur
    • Suhu lingkungan
    • Diet
    • Stress
    • Penyakit
    • Tindakan medis
    • pengobatan
  • Ada 2 aturan umum pada regulasi natrium dan kalium
  • Masalah yang sering pada gangguan elektrolit oleh karena tidak seimbang masuk dan keluar ion Na+
  • Ganguan keseimbangan K jarang terjadi tetapi lebih berbahaya
  • KESEIMBANGAN NATRIUM
    1. Uptake Na melalui digestif
    2. Ekskresi Na di renal dan keringat
  • KESEIMBANGAN KALIUM
    1. Masukan melalui digestif/ pencernaan
    2. Keluaran melalui urine
  • KESEIMBANGAN KALSIUM
    Dikendalikan secara ketat oleh interaksi: Absorbsi gastrointestinal, Ekskresi renal, Reabsorpsi tulang, Sistem vitamin D – hormon paratiroid
  • KESEIMBANGAN MAGNESIUM
    1. Tubuh manusia mengandung MG 2+ sekitar 29 gram: 60% tersimpan di tulang, Pada cairan tubuh: Terutama di CIS (26 mEq/l), Di CES (1,5-2,5 mEq/l)
    2. Kofaktor terhadap reaksi enzimatik seperti: Fosforilasi glukosa dalam sel, Penggunaan ATP pada kontraksi serat otot, Sebagai komponen structural tulang
    3. Intake 24-32 mEq/l (0,3-0,4 g) per hari
  • KESEIMBANGAN FOSFAT
    1. Dibutuhkan dalam mineralisasi tulang
    2. Di Cairan tubuh: Pembentukan energi, Aktivasi enzim, Sintesa asam nukleat
    3. Konsentrasi di plasma 1,8-2.6 mEq/l
    4. Direabsorpsi di tubulus proksimal di rangsang oleh calcitriol/vitamin D
    5. Keluar melalui feses dan urin 30-45 mEq/l per hari
  • PENYEBAB KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT
    • Diare, gangguan hormon & obat2an dapat mengganggu keseimbangan elektrolit
    • Intake elektrolit lebih tinggi drpd output elektrolit dapat menyebabkan plasma kelebihan elektrolit
    • Intake elektrolit lebih rendah drpd output elektrolit dapat menyebabkan plasma kekurangan elektrolit
    • Ketidakseimbangan potassium: hipokalemia dan hiperkalemia
    • Ketidakseimbangan kalsium: hipokalsemia dan hiperkalsemia
    • Ketidakseimbangan magnesium: hipomagnesemia dan hipermagnesemia