KESETIMBANGAN ASAM BASA

Cards (52)

  • Autoionisasi airair murni dapat menghantarkan listrik dengan lemah, menunjukkan adanya konsentrasi ion yang sangat kecil, ion -ion ini muncul dari ionisasi diri molekul air.
  • Tetapan kesetimbangan (K) bergantung pada suhu (semakin tinggi suhu -> semakin tinggi nilai K)
  • Konsep pH
  • Konsentrasi [H+] dan [OH-] dalam air tidak selalu sama, tetapi hasil perkaliannya akan selalu sama dengan Kw[H+] = [OH-] atau pH = 7 larutan bersifat netral[H+] > [OH-] atau pH < 7 larutan bersifat asam[H+] < [OH-] atau pH > 7 larutan bersifat basa
  • pH larutan encerPada kondisi encer, ASAM/BASA KUAT terionisasi hampir 100%, sehingga didapat:
  • ASAM / BASA LEMAH tidak terionisasi sempurna, molekul dan ion ada dalam keadaan kesetimbangan
  • Kesetimbangan asam lemah
    Ka = tetapan ionisasi asam
  • Persen ionisasi asam lemahjumlah asam lemah yang terionisasi dapat dinyatakan dalam derajat ionisasi (alfa) atau persen ionisasi.Semakin encer larutan asam, semakin besar nilai ionisasi-nya.
  • Ionisasi pasangan asam-basa konjugat
  • Menurut prinsip Le Chatelier pembentukan H3O+ oleh asam kuat menyebabkan asam lemah terionisasi lebih sedikit daripada jika tidak ada asam kuat
  • campuran dua asam lemah, [H3O+] dihitung dari kontributor H3O+ terbesar, yaitu asam lemah dengan nilai Ka terbesar, dan kontribusi dari asam yang lainnya dan autoionisasi air akan diabaikan
  • kesetimbangan basa lemah
    Kb = tetapan ionisasi basa
  • sifat asam / basa pada garam
    • asam konjugat dari basa lemah adalah ASAM LEMAH
    • basa konjugat dari asam lemah adalah BASA LEMAH
    • ion logam dengan kerapatan muatan tinggi dapat bersifat ASAM
    • ion logam dengan kerapatan muatan rendah bersifat NETRAL
    • anion dari asam kuat merupakan basa yang sangat lemah sehingga bersifat NETRAL
  • sifat asam / basa pada garam
    • asam konjugat dari basa lemah adalah ASAM LEMAH
    • basa konjugat dari asam lemah adalah BASA LEMAH
    • ion logam dengan kerapatan muatan tinggi dapat bersifat ASAM
    • ion logam dengan kerapatan muatan rendah bersifat NETRAL
    • anion dari asam kuat merupakan basa yang sangat lemah sehingga bersifat NETRAL
  • LARUTAN PENYANGGA

    larutan yang dapat mempertahankan pH ketika [OH-] dan [H+] ditambahkan.

    larutan penyangga harus memiliki komponen asam dan basa yang dapat menetralkan penambahan [OH-] dan [H+] untuk dapat mempertahankan pH.

    larutan penyangga dibuat dari salah satu kombinasi berikut :
    1. asam lemah + basa konjuagatnya (garam) ex. HF dan NaF
    2. basa lemah + asam konjugatnya (garam) ex. NH3 dan NH4Cl
  • cara kerja larutan penyangga
  • asetat : CH3CO2-
  • persamaan Henderson-Hasselbalch
  • kriteria pemilihan larutan penyangga :
    1. periksa pKa atau pKb
    2. hitung kapasitas / rentang buffernya bekerja (contoh : pKa -1 hingga Pka +1)
    3. periksa apakah pH yang diinginkan ada di dalam kapasitas buffer tersebut
  • kapasitas buffer = jumlah mol asam kuat atau basa kuat yang diperlukan untuk membuat pH larutan penyangga berubah 1 satuan pH.
    mudah tidaknya pH berubah 1 satuan bergantung pada konsentrasi asam dan anion basa dari larutan penyangga, dan kebalikannya.
    semakin besar konsentrasi kedua spesi, semakin besar kapasitasnya.
  • perhitungan buffer
    1. hitung mol asam / basa + OH- / H+ dengan MRS
    2. gunakan persamaan Handerson-Haselbach (untuk menghitung pH buffer)
  • karbonat : CO3^2-
  • perhitungan pH asam poliprotik
    1. buat persamaan reaksi antara asam polipotrik + H2O
    2. hitung konsentrasi H3O+ dengan rumus konstanta kesetimbangan
    3. masukkan ke rumus pH
    penentuan spesi lainnya
    1. buat persamaan reaksi antara ion asam poliprotik + H2O
    2. hitung konsentrasinya dengan rumus konstanta kesetimbangan
  • perhitungan pH polibasa
    1. buat persamaan reaksi kesetimbangan (anion + H2O)
    2. cari nilai Kb
    3. tentukan konsentrasi OH-
    4. masukkan ke rumus pOH
    5. hitung pH
  • TITRASI ASAM BASA
    larutan yang mengandung konsentrasi yang diketahui ditambahkan secara perlahan dari buret ke larutan kedua yang mengandung konsentrasi yang tidak diketahui.
    titrasi selesai jika sudah mencapai titik ekivalen (kektika jumlah mol basa secara stoikiometrik sama dengan jumlah mol asam.
  • titrasi asam kuat oleh basa kuat
    1. tentukan volume NaOH yang diperlukan untuk mencapai titk ekivalen
    2. tentukan pH awal sebelum titasi (pH awal = konsentrasi asam kuat)
    3. tentukan pH setelah penambahan basa kuat
  • kurva titrasi asam kuat oleh basa kuat
  • titrasi asam lemah oleh basa kuat
    1. tentukan volume NaOH yang diperlukan untuk mencapai titik titrasi
    2. tentukan pH awal (buat pers. rx asam lemah + H2O, gunakan MRS, dan rumus pH)
    3. tentukan pH setelah penambahan basa kuat
  • kurva titrasi asam lemah oleh basa kuat
  • efek nilai Ka pada kurva titrasi asam
  • kurva titrasi lainnya
  • indikator merupakan pasangan asam/basa konjugat.
    indikator memiliki warna asam dan basa konjugatnya.
    contoh : indikator phenolphtalein (tidak berwarna (asam) dan berwarna merah muda (basa))
  • efek pH pada warna indikator
  • variasi warna indikator
  • larutan asam / basa kuat bereaksi 100%
  • senyawa + air (pengenceran) = M berubah sedangkan m tetap
  • larutan asam / basa lemah bereaksi kurang dari 100%
  • tetapan kesetimbangan
  • metode MRS bisa dalam mol maupun konsentrasi
  • reaksi asam basa yang diencerkan perlu dicari terlebih dulu konsentrasi akhirnya (gunakan MRS)