1. Diinkubasi telur ayam dalam incubator selama 24-48 jam (suhu 39-40°C)
2. Diteropong telur dengan alat peneropong telur
3. Ditandai dengan pensil tempat embrio yang akan dikupas
4. Disiapkan bejana berisi larutan NaCl 0,9% hangat
5. Dimasukan telur ke dalam bejana hingga tenggelam
6. Ditusuk bagian tumpul telur (rongga udara pada telur) sampai gelembung udara di dalam telur dapat keluar
7. Digunting bagian telur yang telah ditandai pensil dengan menggunakan gunting bedah dan dibuka bagian tersebut
8. Digunting membran vitelin telur dengan menggunakan gunting
9. Ditarik/diangkat blastoderm dengan pinset
10. Diletakan blastoderm di atas kaca arloji yang telah berisi larutan NaCl 0,9%, direntangkan perlahan
11. Dilekatkan pada kertas saring berbentuk lingkaran yang telah dilubangi bagian tengahnya
12. Di fiksasi dengan larutan bouin selama 30-60 menit (tergantung ukuran embrio)
13. Dicuci dengan etanol (alcohol 70%) sampai warna kuning berkurang
14. Dilakukan proses pewarnaan dengan pewarnaan HE
15. Di dehidrasi dalam etanol (60, 50, 40, 30%) dan akuades masing-masing 5 menit
16. Di rendam dalam pewarna HE selama 10-20 detik
17. Di cuci dengan air mengalir selama 10 menit
18. Didehidrasi kembali dalam akuades alcohol (30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 96% dan absolut) masing-masing 5 menit
19. Di clearing dengan toluol selama 10 menit
20. Di rendam dalam xylol minimal 30